Tuturan masyarakat Manduro belum diketahui oleh masyarakat luas sehingga penutur tidak leluasa menggunakannya. Tujuan penelitian mempublikasikan struktur fonologi, yakni diftong dan kluster tuturan masyarakat Manduro sebagai upaya pemertahanan bahasa. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian. Subjek penelitian adalah masyarakat manduro. Sampel diambil dengan purposive sampling yakni perangkat dusun Desa Manduro. Peneliti merupakan instrumen utama dibantu dengan angket Swadesh Morris. Trianggulasi digunakan sebagai penguji keabsahan data. Peneliti menggunakan teknik analisis induktif. Hasil penelitian ditemukan diftong /ia/;/au/;/ea/;/ue/;/ie/;/ai/, kluster ditemukan perangkapan hanya pada suku pertama /kl/;/pr/;/kh/;/bl/. Berdasarkan hasil penelitian, struktur fonologi tuturan masyarakat Manduro memiliki keuniversalan dengan Struktur fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam pengajaran fonologi dan sosiolinguistik serta pemerkaya kaidah bahasa di Indonesia.
Copyrights © 2021