Ilmu forensik merupakan penerapan berbagai ilmu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam suatu sistem hukum yang mungkin berkaitan dengan tindak pidana. Cabang ilmu linguistik ini telah membantu beberapa penyelidikan dengan berperan penting dalam mengkaji teks-teks hukum seperti catatan bunuh diri. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa aspek dalam catatan bunuh diri penyanyi Swedia, Per Ohlin, seperti: emosi positif, negatif, dan kognisi yang ditemukan, penerapan analisis semantik forensik, dan struktur utama dari catatan itu sendiri. Kesimpulannya, dominasi emosi negatif yang terdapat pada tulisan terakhirnya membuktikan bahwa ia selalu mengasosiasikan dirinya dengan kematian dan hal itu dilakukan atas kemauannya sendiri melalui berbagai perbuatan jahat yang dilakukannya terhadap dirinya sendiri. Hasil analisis ini mengidentifikasi rincian catatan yang ditinggalkannya dan kebebasan yang diklaimnya setara dengan kematian.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023