Tujuan penelitian adalah mengetahui seberapa besar dampak perubahan masyarakat berkaitan dengan pembelanjaan online yang berada dalam kategori sosial commerce. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak perubahan dalam perdagangan, jika sebelumnya perdagangan manual atau konvensional dapat digantikan oleh mekanisme e-commerce, pada saat ini muncul commerce baru seperti platform TikTok, dimana antara penjual dan pembeli dapat saling berinteraksi melalui kegiatan live secara langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, selain melihat pergeseran e-commerce ke arah sosial commerce juga ditemukan bahwa tidak semua produk dapat menggunakan mekanisme sosial commerce. Kegiatan transaksi masyarakat yang lebih memilih sosial commerce biasanya berfokus pada produk-produk yang berkaitan dengan penampilan seperti pakaian, skincare ataupun yang berkaitan dengan produk kencantikan. Sebaliknya dari penelitian yang dilakukan dengan SWOT dan Balance Score Card dalam mencari penilaian, sebagian besar memilih produk-produk konsumsi atau hiburan. Penilaian terhadap produk-produk yang berkaitan dengan kecantikan memang selalu berada di point 4 hingga 5 dari survei penelitian yang dilakukan terkait minat masyarakat dalam melakukan transaksi dengan sosial commerce. Kesimpulannya adalah baik mekanisme e-commerce ataupun sosial commerce sudah memiliki bagian dari masing-masing di mata masyarakat umum tergantung dari produk yang akan dipasarkan dan dari penelitian juga tidak dapat dipungkiri bahwa transaksi mekanisme sosial commerce memang membuat pergeseran yang cukup besar bagi mekanisme e-commerce dalam kebutuhan transaksi yang dijalankan oleh masyarakat.
Copyrights © 2023