Penelitian ini dilatarbelakangi sebagian besar siswa menghadapi kesulitan dalam memahami masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir kritis siswa dengan kepribadian ekstrovert dan introvert dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan instrument penelitian yaitu kuesioner, tes proses berpikir kritis, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) S-01 dapat memenuhi 4 indikator proses berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi, asesmen, inference, serta strategi dan taktik. (2) S-17 hanya dapat memenuhi 2 indikator proses berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi dan tahap asesmen. (3) S-29 belum dapat memenuhi satupun indikator proses berpikir kritis. (4) S-02 dapat memenuhi 4 indikator proses berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi, asesmen, inference, serta strategi dan taktik. (5) S-23 hanya dapat memenuhi 2 indikator proses berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi dan tahap asesmen. (6) S-31 hanya dapat memenuhi satu indikator proses berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024