Dalam era digital yang semakin maju, ancaman siber menjadi salah satu tantangan terbesar bagi keamanan nasional, termasuk bagi TNI Angkatan Laut (TNI AL) Indonesia. Ancaman ini tidak hanya menyasar infrastruktur fisik, tetapi juga mengincar sistem digital dan informasi yang digunakan dalam operasi militer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan lama pengabdian terhadap pemahaman dan kewaspadaan personel TNI AL terhadap ancaman siber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis statistik SPSS. Data dikumpulkan melalui survei terstruktur yang disebarkan kepada 60 personel TNI AL yang terlibat langsung dalam operasi keamanan laut. Survei ini dirancang untuk mengukur tingkat pendidikan, lama pengabdian, serta pemahaman dan kewaspadaan mereka terhadap ancaman siber. Analisis data mencakup uji statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji t untuk signifikansi parameter individual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan rata-rata personel adalah 62.05 (skala 100) dengan deviasi standar 7.55, dan lama pengabdian rata-rata adalah 99.07 tahun dengan deviasi standar 12.30. Pemahaman dan kewaspadaan terhadap ancaman siber memiliki rata-rata 82.95 dengan deviasi standar 10.24. Uji t mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan memiliki koefisien tidak terstandarisasi sebesar 0.408 dengan nilai t sebesar 2.377 dan nilai Sig. sebesar 0.021, menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pemahaman dan kewaspadaan terhadap ancaman siber. Lama pengabdian juga memiliki pengaruh yang sangat signifikan dengan koefisien tidak terstandarisasi sebesar 0.003, nilai t sebesar 14.376, dan nilai Sig. sebesar 0.000.
Copyrights © 2024