Bencana banjir yang terjadi di Dusun Rangkasan, Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja menyebabkan timbulnya penyakit pasca banjir yang dialami oleh masyarakat. Penyakit pasca banjir adalah suatu penyakit yang timbul setelah terjadinya bencana banjir diantaranya penyakit kulit (kurap), diare, demam dan lainnya yang terjadi apabila turunnya hujan deras setiap tahun, yang mengakibatkan air sungai meluap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan memberikan kontribusi dalam pemahaman masyarakat Dusun Rangkasan mengenai cara penanggulangan terhadap penyakit pasca banjir dengan menerapkan pola PHBS. Metode dalam penelitian ini menggunakan One Group Pretest Posttest Design dengan menganalisis data secara Deskriptif. Hasil yang didapatkan dengan adanya perbandingan usia, yaitu antara usia 22-27 tahun diperoleh nilai persentase tertinggi 30,43478 %. Sedangkan hasil dengan perbandingan pendidikan terakhir terdapat dalam pendidikan SMP dengan nilai persentase tertinggi 56,5 %.  Dapat disimpulkan terdapat 23 responden yang menghadiri penyuluhan ini dengan adanya perubahan signifikan sangat mempengaruhi terhadap data hasil perbandingan tingkat pengetahuan antar usia dengan pendidikan terakhir berdasarkan pengetahuan sebelum dan sesudah penyampaian materi. The flood disaster that occurred in Rangkasan Hamlet, Tarisi Village, Wanareja District caused the emergence of post-flood diseases experienced by the community. Post-flood disease is a disease that arises after a flood disaster, including skin diseases (ringworm), diarrhea, fevers, and others that occur when there is heavy rain every year, which causes river water to overflow. This study aims to compare the level of knowledge and contribute to the understanding of the people of Rangkasan Hamlet regarding how to deal with post-flood diseases by applying the PHBS pattern. The method in this study used the One Group Pretest Posttest Design by analyzing the data descriptively. The results obtained by comparison of age, namely between the ages of 22-27 years, obtained the highest percentage value of 30.43478%. While the results with the last comparison of education are in junior high school education with the highest percentage value of 56.5%. It can be concluded that there were 23 respondents who attended this counseling with a significant change that greatly affected the data resulting from a comparison of knowledge levels between ages and recent education based on knowledge before and after delivering the material.Bencana banjir yang terjadi di Dusun Rangkasan, Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja menyebabkan timbulnya penyakit pasca banjir yang dialami oleh masyarakat. Penyakit pasca banjir adalah suatu penyakit yang timbul setelah terjadinya bencana banjir diantaranya penyakit kulit (kurap), diare, demam dan lainnya yang terjadi apabila turunnya hujan deras setiap tahun, yang mengakibatkan air sungai meluap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan memberikan kontribusi dalam pemahaman masyarakat Dusun Rangkasan mengenai cara penanggulangan terhadap penyakit pasca banjir dengan menerapkan pola PHBS. Metode dalam penelitian ini menggunakan One Group Pretest Posttest Design dengan menganalisis data secara Deskriptif. Hasil yang didapatkan dengan adanya perbandingan usia, yaitu antara usia 22-27 tahun diperoleh nilai persentase tertinggi 30,43478 %. Sedangkan hasil dengan perbandingan pendidikan terakhir terdapat dalam pendidikan SMP dengan nilai persentase tertinggi 56,5 %.  Dapat disimpulkan terdapat 23 responden yang menghadiri penyuluhan ini dengan adanya perubahan signifikan sangat mempengaruhi terhadap data hasil perbandingan tingkat pengetahuan antar usia dengan pendidikan terakhir berdasarkan pengetahuan sebelum dan sesudah penyampaian materi. Kata Kunci: Penyakit Pasca Banjir; PHBS; Usia; Pendidikan Terakhir
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023