Kelompok Tani (POKTAN) Tembakau Dusun Tanjunglor Desa Karanganyar Paiton Probolinggo , diketuai Bpk Abd.Rahman dengan anggota 63 petani mengelola lahan seluas 6 hektar , tembakau yang dihasilkan memiliki kapasitas produksi ± 42 ton per panen . Proses produksi tembakau masih menggunakan peralatan manual. Perajangan, dilakukan secara manual sehingga tidak merata dan waktu menjadi lebih lama. Daun tembakau diproses dengan alat tradisional (pasatan). Apabila menggunakan sewa mesin Rajang, biaya sewa menjadi beban biaya bagi mitra. Dengan jumlah tenaga petani terbatas, menambah panjangnya waktu proses pengeringan tembakau. Sementara jumlah produksi tidak bisa maksimal serta Banyak limbah daun maupun batang sortiran dari tembakau yang dibuang dan tidak dimanfaatkan. Permasalahan dalam Program PKM ini adalah 1) Menurunnya hasil panen baik kuantitas maupun kualitas, 2) Mahalnya harga pestisida kimia sintetik maupun organik 3) Harga jual menjadi rendah dan tidak bisa memenuhi permintaan pasar, 4) Mesin perajang yang dimiliki masih sistem sewa sehingga biaya sewa menjadi beban petani. Hal ini mempengaruhi efisien waktu, biaya, dan kualitas hasil tembakau. Program ini bertujuan untuk memdorong motivasi dan menumbuhkan ketrampilan alih teknologi dengan cara difersifikasi produk olahan baru. Urgensi yang diperlukan adalah inovasi teknologi agar dapat mengatasi persoalan dan kemandirian petani. Luaran prioritas yang harus segera ditangani adalah bagaimana meningkatkan kapasitas hasil produksi Tembakau Melalui pengadaan peralatan proses produksi (mesin Rajang) dan inovasi teknologi sosialisasi pembuatan pestisida alami yang terbuat dari limbah tembakau. Bantuan peralatan diharapkan dapat mempercepat waktu rajangan dan kualitas produksi menjadi lebih unggul. Dengan solusi ini maka persoalan kapasitas hasil produksi, serta peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat bisa tercapai. Metode yang digunakan sosialisasi, Penyuluhan, Pelatihan, demonstrasi, praktek serta Pendampingan diharapkan dapat mengatasi permasalahan mitra. Pendekatan partisipatif digunakan agar berjalan sesuai dengan kebutuhan nyata dari mitra. Target program ini adalah tercapainya sinergi yang menguntungkan dan positif dalam meningkatkan kapasitas hasil produksi. Outcome program, mitra dapat memiliki ketrampilan sebagai modal dasar untuk ber-inovasi dan lebih mandiri.
Copyrights © 2023