Pendahuluan : Hipertensi mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi. Peningkatan pemahaman perilaku cerdik (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres) merupakan upaya promotif dan preventif pengendalian tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini menganalisis hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah. Metode : Penelitian korelasional dengan rancangan cross-sectional ,pengambilan data purpusive sampling. Subyek penelitian adalah lansia di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner perilaku cerdik dan pengukuran tekanan darah. Hasil : Sebagian besar (53,4%) responden mempunyai tekanan darah tergolong hipertensi derajat 1, hampir setengahnya (30%) hipertensi derajat 2. Sebagian besar (53,3%) responden mempunyai perilaku cerdik yang buruk dan hampir setengahnya (46,7%) perilaku cerdik baik.Seluruhnya (100%) responden yang perilaku baik tekanan darah optimal, seluruhnya (100%) responden perilaku baik tekanan darah normal tinggi, sebagian besar (65%) responden perilaku buruk tekanan darah tergolong hipertensi derajat 1, setengahnya (50%) responden perilaku buruk tekanan darah tergolong hipertensi derajat 2. Kesimpulan: Berdasarkan uji Kendall’s Tau di dapatkan p value 0,001 yang berarti ada hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah. Di perlukan upaya promotif dan preventif dalam rangka pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi dan keluarga melalui perilaku CERDIK supaya tekanan darah terkontrol guna mencegah terjadinya komplikasi serta menurunkan angka kematian akibat hipertensi
Copyrights © 2024