Pandemi COVID-19 telah meningkatkan angka kematian secara signifikan di dunia, dengan angka kematian tahunan dari 7,49 per 1000 penduduk menjadi 9 per 1000 penduduk. Pada tahun 2021 terdapat 783.270 jiwa yang meninggal dunia di Indonesia dan Yogyakarta menempati tempat keenam untuk provinsi dengan jumlah kematian terbesar saat pandemi dengan 27.090 jiwa. Penelitian ini berfokus pada profil kasus kematian patologi forensik berdasarkan laporan Visum et Repertum di RSUP Dr. Sardjito menurut jenis kelamin, usia, data per bulan, jenis kasus forensik, keterampilan klinis teknik pemeriksaan luar, dan keterampilan klinis teknik pemeriksaan dalam. Analisis retrospektif deskriptif terhadap 237 kasus menunjukkan dominasi korban laki-laki (80,17%) dan kelompok usia remaja akhir (17-25 tahun). Jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan Juli dan melibatkan kekerasan benda tumpul sebagai penyebab kematian. Pemeriksaan klinis menunjukkan teknik pemeriksaan luar terbanyak untuk patah tulang dan pemeriksaan dalam terbanyak pada rongga kepala dan dada. Temuan-temuan ini menunjukkan prevalensi kasus kematian patologi forensik yang terus meningkat dan berfluktuasi, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan keselamatan di jalan raya, kesehatan fisik, dan kesehatan mental di masyarakat.
Copyrights © 2024