Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan terjadinya fenomena penurunan wisatawan ke Candi Borobudur pada tahun 2020-2022. Pemerintah Indonesia mencoba untuk menerapkan strategi diplomasi publik untuk meningkatkan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur terhadap sejumlah jurnal, artikel, website, buku dan wawancara yang menjadi sumber utama dalam rujukannya. Kerangka teoretik yang digunakan yaitu Teori Diplomasi Publik. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan bentuk diplomasi publik Indonesia memiliki potensi dalam mendukung keberhasilan bagi peningkatan wisatawan ke Candi Borobudur. Upaya diplomasi publik dalam meningkatkan wisatawan ke Candi Borobudur yakni dengan menerapkan momentum pandemi Covid-19 menjadi regulasi positif bagi sektor pariwisata dengan wisata berkualitas sebagai sudut pandang baru bagi sektor pariwisata Indonesia.The purpose of this study is to describe the phenomenon of the decline in tourists to Borobudur Temple in 2020-2022. The Indonesian government is trying to implement a public diplomacy strategy to increase foreign tourists to Borobudur Temple. This study uses a qualitative method with data collection through literature studies of several journals, articles, websites, books, and interviews which are the main sources in its references. The theoretical framework used is the Theory of Public Diplomacy. This study found that the use of Indonesian public diplomacy has the potential to support the success of increasing tourists to Borobudur Temple. Public diplomacy efforts to increase tourists to Borobudur Temple, namely by applying the momentum of the Covid-19 pandemic as a positive regulation for the tourism sector with quality tourism as a new perspective for the Indonesian tourism sector.
Copyrights © 2024