Studi tentang relasi Islam dan politik berusaha untuk memahami peran agama dalam politik dan peran politik dalam agama, terutama dalam konteks negara bangsa. Implementasi relasi Islam dan negara terbagi dalam paradigma. Ketiga paradigma tersebut meliputi relasi integralistik, sekuleristik dan simbiotik. Dalam pelaksanaannya, ketiga paradigma ini dijalankan secara berbeda oleh banyak negara muslim. Hasil tinjauan terhadap berbagai literatur studi Islam dan politik di berbagai negara menunjukkan adanya keberbagaian varian dalam setiap paradigma. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor sejarah, dampak kolonialisme, sistem politik, budaya dan konfigurasi politik di negara-negara tersebut. Tidak mudah bagi negara berpenduduk muslim untuk menetapkan satu varian secara murni karena faktor-faktor tersebut. Bentuk implementasi setiap paradigma menunjukkan bahwa relasi Islam dan negara terus akan berkembang sesuai dengan perkembangan dinamika politik. Negara muslim sekuler bisa membuka ruang bagi munculnya peran agama karena desakan warganya yang semakin religius. Demikian juga negara Islam bisa membatasi aktivitas Islam politik jika mengarah pada radikalisme.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023