Perayaan Rabu Abu dalam Gereja Toraja memunculkan berbagai perspektif. Menganggapnya sebagai hal yang biasa dan terkesan ikut-ikutan dalam perayaannya karena dianggap sebagai hari raya milik Gereja tertentu (Katolik). Penulisan ini mengkaji tentang Perspektif Teologis Ibadah Rabu Abu dan Implikasinya dalam Kehidupan Warga Jemaat Rante Towu, Klasis Kalaena. Penulisan ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap warga Jemaat Rante Towu mengenai pentingnya makna Rabu Abu. Metode penelitian yang digunakan untuk merampungkan karya tulis ini ialah metode kualitatif yang perolehan datanya melalui data primer dan sekunder. Studi pustaka dan penelitian lapangan ini digunakan dalam rangka menyatukan bahan pustaka yang berkaitan atau berhubungan dengan topik yang dikaji oleh penulis. Setelah penulis melakukan penelitian, ditemukan bahwa semua hari raya Gerejawi adalah tradisi Gereja mula-mula. Sehingga bukan milik organisasi tertentu. Gereja Toraja Kembali melaksanakan Rabu Abu dengan landasan kebersamaan oikumenis agar keluar dari pertentangan-pertentangan dengan gereja-gereja lainnya. Rabu Abu menajdi momen atau wadah tempat umat mengakui dosa dan bertobat serta menghayati pengorbanan Yesus Kristus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024