Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan
Vol 12, No 2 (2024): AGRILAN : JURNAL AGRIBISNIS KEPULAUAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TERNAK ITIK PETELUR INTENSIF DI DESA SUKAMAJU KECAMATAN TAMBELANG KABUPATEN BEKASI

Sarmidi, Suciati (Unknown)
Sulandjari, Kuswarini (Unknown)
Suhaeni, Suhaeni (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Sep 2024

Abstract

Itik merupakan salah satu unggas yang mempunyai peran cukup besar pada pendapatan peternak, termasuk peternak itik di Desa Sukamaju Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi. Kelayakan finansial diperlukan untuk keberlanjutan usaha ternak itik. Para peternak di  Desa Sukamaju ialah tidak adanya catatan secara rinci baik itu pengeluaran maupun penerimaan. sehingga belum diketahui pendapatan  dan kelayakannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya penerimaan. pendapatan dan kelayakan finansial pada usaha ternak itik petelur di Desa Sukamaju Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.  Metode penentuan sampel menggunakan teknik penentuan sampel dengan cara keseluruhan jumlah populasi dijadikan sampel. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi. dan juga instansi-instansi yang terkait. Data dianalisis dengan analisis pendapatan. penerimaan. R/C Ratio. Break Event Point (BEP). dan Return on Investment (RoI). Hasil penelitiann menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan peternak itik petelur dalam 1000 ekor pada satu kali periode sebesar Rp. 83.317.292 dengan rincian biaya tetap sebesar Rp. 2.731.208 dan biaya variabel sebesar Rp. 80.586.083. Penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp. 395.625.346  dengan jumlah produksi telur sebanyak 208.233 butir yang dijual seharga Rp. 1.900 perbutir selama satu kali periode. Besarnya rata-rata pendapatan yang diperoleh dalam satu kali periode sebesar Rp. 312.308.055. Rata-rata R/C Ratio yang dihasilkan dalam usaha ternak itik petelur ini sebesar 4,74 yang artinya usaha ternak itik petelur tersebut layak untuk dikembangkan. BEP produksi pada usaha ternak itik petelur sebesar 43.880 butir yang artinya usaha ternak ini tidak rugi karena pada penelitian ini peternak itik menghasilkan telur sebanyak 208.233 butir dan rata-rata BEP harga sebesar Rp. 400 yang artinya usaha ternak itik petelur itu tidak rugi karena pada kenyataannya peternak itik menjual telur seharga Rp. 1.900 perbutir. Rata- rata ROI (Return On Investment) sebesar 3,77 persen.

Copyrights © 2024