Mahasiswa keperawatan yang menjalani praktik klinik di rumah sakit seringkali menghadapi tantangan emosional yang signifikan, termasuk kecemasan. Efikasi diri, atau keyakinan terhadap kemampuan sendiri, telah diidentifikasi sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara efikasi diri dan kecemasan pada mahasiswa keperawatan selama praktik klinik di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 57 responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Generalized Self-Efficacy Scale (GSES) dengan nilai validitas t-value > 1.96 dan reliabilitas koefisien Cronbach’s alpha 0.847 dan Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS) dengan koefisien reliabilitas Cronbach's alpha 0.658 dan validitas dengan nilai r = 0.043 – 0.530, p<0.05 artinya kedua alat ukur ini valid dan reliabel untuk mengukukur efikasi diri dan kecemasan. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan analisis regresi. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat antara efikasi diri dan kecemasan, dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,745 dan nilai p (p-value) sebesar 0,000, yang mengindikasikan hubungan yang signifikan secara statistik. Hasil uji regresi menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,736, dengan nilai R Square sebesar 0,672, menunjukkan bahwa 67,2% variabilitas efikasi diri dapat dijelaskan oleh kecemasan. Nilai signifikansi (Sig.) yang diperoleh adalah 0,000. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan kecemasan pada mahasiswa keperawatan selama praktik klinik di rumah sakit. Efikasi diri yang lebih tinggi terkait dengan penurunan tingkat kecemasan
Copyrights © 2024