Persalinan tentunya akan selalu disertai dengan rasa nyeri. Apabila nyeri tidak segera diatasi maka prognosis terburuk adalah hipoksia janin akibat asidosis, detak jantung janin semakin cepat yang akan mengakibatkan kematian pada janin didalam kandungan. Rasa nyeri saat persalinan juga dapat meningkatkan prevalensi secio caesarea elektif. Pemberian obat-obat analgesia yang disuntikkan melalui infuse intravena, melalui inhalasi saluran pernapasan, atau dengan memblokade saraf yang menghantarkan rasa sakit akan menimbulkan efek samping. Sehingga cara yang paling aman dilakukan oleh bidan adalah cara non medis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan efektivitas terapi komplementer counter pressure dan aromaterapi lavender. Penelitian menggunakan desain quasy eksperimental. Lokasi yang digunakan penelitian ini adalah di PMB Ambar Susilawati S.S.T Kabupaten Serang pada Januari tahun 2024. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah 30 ibu bersalin yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 15 responden counter pressure dan 15 responden aromaterapi menggunakan total sampling. Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji independent t test. Hasil uji independent T menghasilkan nilai p value sebesar 0,044 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi counter pressure efektif dalam menurunkan skala nyeri persalinan pada ibu bersalin kala 1. Hasil uji independent T test aromaterapi menghasilkan nilai p velue sebesar 0,034 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa aromaterapi secara statistic lebih signifikan dibanding counterpressure dalam menurunkan nyeri persalinan kala 1.
Copyrights © 2024