Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHA TANI KUBIS (Brassica oleracea) DI KERTASARI, BANDUNG, JAWA BARAT BungaPrahar, SitiMasithoh
JURNAL PERTANIAN Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.416 KB) | DOI: 10.30997/jp.v4i2.61

Abstract

Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengembangan komoditas kubis secara umum adalahbelum terwujudkannya ragam, kualitas, kontinuitas pasokan, dan kuantitas yang sesuai denganpermintaan pasar. Hasil analisis usaha tani kubis di Kecamatan Kertasari menunjukkan bahwapenerimaan rata-rata yang diperoleh petani sampel sebesar Rp 13.783.136,-/Ha/musim denganpendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 6.135.297,72,-/Ha/musim. Nilai R/C atas biaya tunai dalamusaha tani kubis selama satu musim sebesar 1,80 dan R/C atas biaya total sebesar 1,03 sehinggausaha tani kubis menguntungkan dan efisien untuk diusahakan karena nilai R/C lebih dari satu.Faktor produksi pupuk kandang, pupuk kimia, dan pestisida mempunyai nilai NPM dan BKM lebihkecil dari satu. Hal ini berarti faktor-faktor tersebut sudah berlebih sehingga dalam penggunaannyaharus dikurangi. Faktor input pupuk kimia mempunyai rasio NPM dan BKM yang negatif, berartisecara ekonomi penggunaan input tersebut sudah tidak efisien. Dari segi teknis penggunaan faktorproduksi pupuk kimia sudah berada di daerah irrasional yaitu di daerah dengan penambahan yangnegatif artinya penambahan pupuk kimia justru akan menurunkan produksi
THE KUM PROGRAM (LITERACY ENTERPRISE) IN EMPOWERING THE COMMUNITY THROUGH TRAINING OF THE SALTED EGG MAKING COCONUT OIL (THE COLLABORATION OF LPPM OF DJUANSA UNIVERSITY WITH THE BOGOR DISTRICT OF GOVERNMENT EDUCATION AFFAIR) Masithoh, Siti
QARDHUL HASAN: MEDIA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 1, No 2 (2015): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.442 KB) | DOI: 10.30997/qh.v1i2.511

Abstract

The literacy of independent business is upgrading literacy activities through learning business skills that can increase the productivity of individuals and groups independently for students who have attended the basic literacy competence training. The program provided is expected to be the provision of skills in raising the household economic level. The learners would have independence economic skill with the additional income. The implementation of KUM program was held in October-November 2014 which includes training salted egg and coconut oil making. It was conducted in village of Banjar Waru, Ciawi, Bogor. The participants had a good motivation during this program (evaluation of literacy and skills training). Learning by doing method considered as an essential task because people could practice the theory given directly. The result was useful enough, UNIDA through LPPM was booked and bought artificial and palm oil in order to enliven the result seminar of research and service in 2014. The obstacles encountered relatively be overcome, the time table should be adjusted based on the learning and lecturers schedule.
Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Hias Di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Yoesdiarti, Arti; Masithoh, Siti; Lesmana, Dudi
Jurnal Mina Sains Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.381 KB) | DOI: 10.30997/jms.v3i2.892

Abstract

Dalam kurun waktu 5 tahun, jumlah produksi ikan hias di Kabupaten Bogor meningkat dari 156.618.830 ekor pada 2011 menjadi 242.520.230 ekor pada 2015 (BPS Kabupaten Bogor 2015). Sementara itu jumlah areal usaha budidaya meningkat 2,53 Ha dari 33,09 Ha di tahun 2011 menjadi 35,62 Ha di tahun 2015. Peningkatan ini menunjukkan bahwa ikan hias telah menjadi komoditas perikanan yang sangat strategis bagi perekonomian di Kabupaten Bogor.Untuk mengembangkan agribisnis kegiatan budidaya diperlukan analisis strategi pengembangan dengan melibatkan semua stakeholder, pembudidaya ikan hias, kelompok pembudidaya, pedagang dan lain-lain sehingga akan diperoleh perumusan strategi pembangunan.Analisis matriks SWOT memberikan beberapa alternatif yaitu strategi pengembangan, seperti: (1) Peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan; (2) Bantuan sarana dan prasarana; (3) Akses jaringan pasar secara efisien; (4) Peningkatan produksi sesuai dengan pasar; (5) Pendidikan dan pelatihan prosedur ekspor dan pemasaran, (6) dukungan lembaga keuangan untuk pembudidaya; (7) Pengawasan dan bimbingan teknologi produksi secara berkelanjutan; (8) Penguatan jaringan antara pembudidaya dan perusahaan eksportir; (9) Penerapan teknologi produksi; (10) Penelitian yang berinovasi; (11) Mengoptimalkan peran PEMDA (pemerintah daerah) dalam pemberian subsidi; (12) Penggunaan pakan alami; (13) Optimalisasi fungsi Pusat Promosi dan Pemasaran dengan menyediakan karantina ikan; (14) Pemasaran ikan hias yang memperkuat posisi dan peran pembudidaya; dan (15) Kerjasama dengan produsen pakan.
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR Masithoh, Siti; Miftah, Himmatul; Aina, Ana
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.443 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i1.766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) secara konsep maupun praktek, mengetahui tingkat partisipasi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi serta berhubungan dengan tingkat partisipasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2014. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman. Tahapan partisipasi anggota KWT dalam Program KRPL dibagi kedalam empat tahapan yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap manfaat dan tahap evaluasi. Hasil penelitian dari 55 responden menunjukan bahwa tingkat partisipasi termasuk tinggi dengan jumlah skor 6443 dengan rataan skor 2,62. Tetapi didalam empat tahapan itu beragam hasilnya yaitu dalam tahap perencanaan partisipasi sedang, tahap pelaksanaan partisipasi tinggi, tahap manfaat partisipasi sedang dan tahap evaluasi partisipasi tinggi. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi adalah dukungan keluarga, ketersediaan sarana dan prasarana dan tingkat pendidikan. Faktor yang berhubungan paling kuat adalah dukungan keluarga dengan nilai korelasi 0,635. Kata kunci : Tingkat partisipasi, Wanita tani, Pekarangan, dan Faktor pengaruh partisipasi.
PERSEPSI PETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) TERHADAP KEMITRAAN DI KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT maesarah, ira; Masithoh, Siti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.199 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i2.778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik peternak ayam pedaging,persepsi peternak ayam pedaging terhadap kemitraan, dan hubungan karakteristikpeternak dengan persepsi peternak. Penelitian ini dilaksanakan pada mulai Mei sampaiJuni 2013 di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Responden dalam penelitian inisebanyak 46 peternak. Analisis data meliputi analisis statistik deskriptif korelasional.Pengujian korelasi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman (rs) dankoefisien kontingensi (KK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar(47,8%) peternak berumur antara 35-46 tahun, (93,5%) berjenis kelamin laki-laki,tingkat pendidikan responden adalah lulusan SMA (37%), sebagian besar (67,4%) statuspeternak adalah peternak mitra, memiliki pengalaman beternak kategori pemula(71,7%) lebih dari setengah peternak (69,6%) memiliki ternak pada kategori sedikit,lebih dari sebagian peternak memiliki tanggungan keluarga sedang (71,7%) dan35 Ira Maesarah et al Presepsi kemitraan peternakan ayamsebagian besar (69,6%) peternak berpendapatan antara 1.850.750-54.000.000 dalamusahaternaknya. Peternak mandiri memberikan persepsi dengan sangat baik dengan skorpersepsi sebesar 3,38 dan peternak plasma memberikan persepsi dengan baik denganskor 3,09. Status peternak, jumlah ternak, dan pendapatan berhubungan sangat nyata(p<0,01) dengan persepsi peternak terhadap kemitraan sedangkan pengalaman beternakmemiliki hubungan nyata (p<0,05) terhadap persepsi. Terdapat keeratan hubungan yanglemah dengan hubungan yang negatif antara karakteristik peternak (umur, lamabeternak, jumlah ternak yang dimiliki, dan pendapatan) dan hubungan yang positifantara jumlah tanggungan keluarga dengan persepsi peternak terhadappelaksanaankemitraan.Kata kunci : Karakteristik, Persepsi, Kemitraan
Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Novita, Ita; Masithoh, Siti; Sholihah, Iis
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.789 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i1.764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik petani serta mengetahui pendapatan petani padi SRI di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi dan mengetahui bagaimana tingkat adopsi petani terhadap teknologi SRI. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat di empat desa yang telah menerapkan SRI yakni Desa Nagrak Utara, Desa Cisarua, Desa Kalaparea dan Desa Nagrak Selatan. Dilaksanakan pada bulan September 2013 dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis usahatani, likert dan regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani yang menerapkan teknologi SRI sebagian besar berpendidikan rendah (tidak tamat SD) dengan persentase 56,4% dengan penghasilan Rp. 3.073.447 dengan luas lahan kurang dari 0,5 ha dan Rp. 7.090.909 dengan luas lahan lebih dari 0,5 ha.
Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar (Ipomea batatas) dan Keragaan Penyuluhan Pada Kelompok Tani Hurip di Cikarawang, Dramaga, Bogor Masithoh, Siti; Novita, Ita; Widara, Derina Astuti
JURNAL AGRIBISAINS Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.356 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i1.1024

Abstract

This study was aimed at assessing the extension activities conducted in Hurip Farmer Group, Cikarawang Village, Dramaga District, Bogor Regency. It was also done to assess farmers’ income level and extension performa.  A descriptive analysis was used.  Respondents were farmers aged 26-60 years. They had various education and farming experience levels. They had elementary school education with 3-20 years farming experience, junior high school education with 5-10 farming experience, and senior high school education with 3-20 years farming experience.  The average income gained by these farmers was Rp 9,850,000/1 ha with an income over cash cost of Rp5,675,000/1 ha. The R/C over cash cost value in this sweet potato farming business was 1.72 indicating that this business was profitable and feasible.  It was concluded that extension activities in Hurip Farmert Group was done well and farmers’ income improvement-oriented. Key words: extension. farmer income, sweet potatoes
KERAGAAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DALAM PEMANFATAAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA JANTI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH Masithoh, Siti; Nahraeni, Wini; Afifah, Salma
JURNAL AGRIBISAINS Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.885 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v2i2.776

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 - Januari 2014. Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 petani meliputi 10 petani pembenihan, 20 petani pembesaran dan 5 pemilik usaha pemancingan. Hasil penelitian pada usaha pembenihan dengan luas kolam 440 m2 dapat memproduksi 129,8 kg/38 hari seharga Rp. 31.000/kg dengan penerimaan sebesar Rp. 4.049.760. Pada usaha pembesaran dengan luas kolam 141 m2 dalam satu kali proses produksi yaitu selama 4 bulan, jumlah produksi yang dihasilkan sebesar 815,55 kilogram dengan harga jual Rp. 19.850 per kilogram sehingga petani mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 16.188.668. Pada usaha pemancingan dengan luas kolam rata-rata 213 m2 petani dapat menjual sebanyak 800 kilogram per bulan dengan harga jual sebesar Rp. 37.000 per kilogram maka penerimaan yang diterima oleh pemilik pemancingan yaitu sebesar Rp. 29.600.000. Analisis usaha budidaya ikan nila per satu kali panen dilihat dari nilai R/C rasio pada usahapembenihan, pembesaran dan pemancingan secara berurutan yaitu 1,183, 1,096 dan 1,741 sehingga usaha budidaya ikan nila yang dilakukan di Desa Janti menguntungkan dan layakuntuk diusahakan karena nilai R/C lebih dari satu.Kata kunci: lahan pekarangan, layak, analisis pendapatan.
Hubungan Penyuluhan Dan Pendapatan Usahatani Ubi Jalar (Ipomea batatas) Di Kelompok Tani Hurip Masithoh, Siti; Novita, Ita; Widara, Derina
JURNAL AGRIBISAINS Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.386 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i2.1045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penyuluhan dengan pendapatan petani ubi jalar.  Pemilihan petani contoh menggunakan simple random sampling (pengambilan sampel acak sederhana) sebanyak 30 orang petani contoh dari populasi 105 orang petani.  Digunakan analisis analisis Regresi Linear Berganda. Berdasarkan perhitungan melalui SPSS 16, hasil pendugaan analisis regresi linear berganda, hubungan karakteristik responden menunjukan nilai determinasi (R2) sebesar 78,9 persen dengan nilai determinasi terkolerasi (R square) sebesar 77, 0 persen pada α 0,2 dan 0,05 serta hasil pendugaan pada aspek penyuluhan, menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 68,7 persen dengan nilai determinasi terkolerasi (R square)  sebesar 76,6 persen pada α 0,2 dan 0,05. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani di kelompok tani Hurip adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, frekuensi kunjungan penyuluh, kesesuaian materi, pelayanan informasi dan partisipasi penyuluhan sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah, status anggota. Kata kunci : penyuluhan, pendapatan petani, regresi linier berganda
POLA PENGUPAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA PENEBANG TEBUDI PT. PG RAJAWALI II UNIT PG SUBANG Ahmid, Ahmid; Masithoh, Siti; Miftah, Himmatul
JURNAL AGRIBISAINS Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Agribisains
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.499 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v1i2.794

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pola pengupahan penebangtebu dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas penebang tebu di PT. PG RajawaliII Unit PG Subang. Pengambilan data dilaksanakan pada 19 November 2013 - 14 Februari2014. Sampel yang diambil adalah 44 penebang tebu dengan tingkat eror 15 persen. Metodeanalisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda denganmenggunakan SPSS versi 20. Dari hasil analisis diketahui bahwa rata-rata pengeluaranpenebang tebu adalah Rp. 1.143.182,-per bulandengan penghasilan di luar usaha tebang tebusebesar Rp. 745.273,- per bulan.Secara rata-rata, usia penebang tebu adalah 46 tahun denganpengalaman penebang tebu 16 tahun dan tanggungan keluarga sebanyak 2 orang. Upahpenebang tebu diatur oleh mandor berdasarkan jumlah tebangan di wilayahnya masingmasing. Rata-rata pendapatan penebang per hari adalah sebesar adalah sebesar Rp. 27.416dengan rata-rata jam kerja 8,07 jam dan upah rata-rata perjam nya adalah Rp. 3.394,-.Pendapatan penebang tebu ini masih berada di bawah UMK Kabupaten Subang yaitu Rp.1.200.000. Nilai R2 dari hasil olah data adalah sebesar 0,884.Kata kunci : Produktivitas, Pola pengupahan, Penebang tebu