Desain penambangan merupakan bagian yang penting dalam perencanaan tambang. Wilayah yang akan ditambang dipartisi menjadi beberapa fase berbeda. Maksud dari penelitan ini adalah menentukan tahapan penambangan di PT Gunungbayan Pratamcoal yang memberikan nilai ekonomis. Penentuan tahapan penambangan menggunakan analisis Break Even Stripping Ratio (BESR). Data-data yang digunakan dalam perhitungan BESR antara lain data deret waktu harga batubara beserta variabel yang mempengaruhinya seperti produksi batubara Indonesia, konsumsi batubara Indonesia, konsumsi batubara India, konsumsi batubara Jepang, dan harga minyak mentah dunia, serta biaya penambangan seperti biaya pembongkaran dan pengangkutan overburden dan batubara. Variabel seperti harga batubara diramalkan dengan pendekatan ekonometrika, serta biaya penambangan berdasarkan perubahan jarak angkut per tahun. Data-data yang dibutuhkan untuk desain penambangan antara lain data hasil eksplorasi (singkapan, log bor, test pit), topografi situasi, geometri lereng, dan data alat gali muat dan alat angkut yang digunakan dari ketersediaan alat di perusahaan. Hasil prediksi harga batubara dari tahun 2019 sampai dengan 2021 yaitu 93,63 USD/ton, 108,16 USD/ton dan 111,35 USD/ton. SR yang digunakan dalam rancangan tahapan penambangan dari tahun 2019 sampai dengan 2021 yaitu 11,48; 12,98; dan 12,38. Volume overburden, tonase batubara, dan luas area yang menjadi target penambangan dari tahun 2019 sampai dengan 2021 berturut-turut yaitu 4.335.153 BCM, 377.492 ton, dan 16,04 ha; 4.898.514 BCM, 377.338 ton, dan 29,74 ha; 4.427.264 BCM, 357.492 ton, dan 39,40 ha.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024