Pendidikan berperan penting dalam membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan. Namun, tantangan muncul ketika lembaga pendidikan Islam tidak mampu mengadaptasi kurikulum dengan konteks zaman, sehingga menyebabkan penafsiran yang salah terhadap ayat-ayat suci dan munculnya radikalisme. Artikel ini membahas tentang integrasi pendidikan profetik dalam kurikulum pesantren sebagai jantung kerukunan umat beragama, dengan fokus pada perspektif QS Ali Imran ayat 110. Artikel ini mengusulkan konsep pendidikan profetik berdasarkan tafsir QS Ali Imran ayat 110 oleh Kuntowijoyo, yang mengedepankan aspek-aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pendidikan profetik dalam kurikulum pesantren dapat dilakukan melalui pemanusiaan anak didik, pengembangan ruang diskusi dan berpikir kritis, pemberian kesempatan untuk mengoptimalkan potensi diri, serta pembiasaan kegiatan spiritual. Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam dapat menjadi jantung kerukunan umat beragama dengan menghasilkan individu yang menjadi rahmatan lil 'alamin, sesuai dengan konsep pendidikan profetik dalam QS Ali Imran ayat 110.
Copyrights © 2024