Permasalahan lingkungan, terutama sampah dan polusi, yang memicu terjadinya pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan global terbesar saat ini. Penelitian yang dilakukan di kawasan pesisir Sumenep mengenai permasalahan sampah di pantai dan aliran sungai menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan masyarakat masih sulit untuk diubah disebabkan oleh pandangan dan kebiasaan kultural yang berlangsung sejak lama. Upaya meningkatkan kemampuan literasi lingkungan menjadi penting untuk dilakukan sejak usia sekolah. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi lingkungan siswa melalui pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada materi yang berkaitan dengan lingkungan. Metode pengabdian adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kontekstual, yang memasukkan kondisi dan permasalahan sampah di sekitar tempat tinggal siswa sebagai bagian dari materi pelajaran. Pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap yaitu (1) Penjelasan, (2) Observasi lingkungan dan (3) Diskusi. Penerapan instrumen pengukuran literasi lingkungan menghasilkan data bahwa terjadi peningkatan literasi lingkungan siswa pada aspek pengetahuan, namun tidak terjadi peningkatan pada dua aspek yang lain yaitu keterampilan kognitif dan karakter (sensitivitas dan kepedulian).
Copyrights © 2024