Hewan ternak seperti ayam membutuhkan lingkungan peternakan yang sehat dan nyaman untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Namun dampak usaha ternak terhadap lingkungan peternakan adalah bau yang menyengat dari kotoran ayam yang diternak. Gas amonia (NH3) merupakan salah satu senyawa yang menyebabkan timbulnya aroma bau dari kotoran ayam. Selain gas amonia, suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi dapat berpengaruh terhadap produktivitas dan kenyamanan ayam karena mempengaruhi konsentrasi pembentukan gas amonia, sehingga dapat meningkatkan tingkat paparan gas amonia dalam kandang. Kondisi kandang dapat bervariasi dari waktu ke waktu dan di berbagai area kandang. Pada penelitian ini dikembangkan sistem untuk mengukur gas amonia, suhu, dan kelembaban pada kandang ayam dengan menerapkan sistem multinode. Sistem protokol komunikasi menggunakan ESP NOW dengan mikrokontroler ESP32. Penelitian ini juga menambahkan klasifikasi Jaringan Saraf Tiruan (JST) sebagai klasifikasi jika kandang dalam kondisi baik atau tidak baik dan hasil klasifikasi akan ditampilkan pada LCD I2C 16x2. Hasil pengujian dalam penelitian ini didapatkan jarak antar node pada sistem multinode dengan protokol komunikasi ESP NOW memiliki koneksi dan pengiriman data terbaik adalah sejauh 15 meter. Pengujian akurasi Jaringan Saraf Tiruan menunjukkkan Test Loss: 0.1141 dan Test Acurracy: 1.0000. Pengujian keseluruhan sistem memiliki tingkat akurasi 100%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024