Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam menentukan jalur pembelajaran sesuai minat dan bakat mereka. Sejak diluncurkan, program ini telah menerima berbagai tanggapan dari masyarakat, baik positif maupun negatif. Dengan perkembangan teknologi informasi dan penggunaan media sosial yang meningkat, khususnya Twitter, analisis sentimen dapat memberikan wawasan tentang persepsi publik terhadap program MBKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opini masyarakat yang tertampung dalam sosial media Twitter. Penelitian ini menggunakan metode klasifikasi dengan algoritme Support Vector Machine (SVM) dan klasterisasi dengan K-Means Clustering. Terdapat 5 proses utama meliputi pelabelan data, text preprocessing, pembobotan TF-IDF, klasifikasi, dan klasterisasi. Hasil akurasi terbaik sebesar 88% yang didapat menggunakan kernel sigmoid, menggunakan rasio 90% data latih dan 10% data uji, dan menerapkan teknik resampling Syntethic Minority Oversampling Technique (SMOTE). Teknik SMOTE meningkatkan recall dan f1-score untuk kelas minoritas, meskipun precision sedikit menurun. Klasterisasi dengan K-Means menghasilkan 4 cluster menggunakan metode elbow dengan dominasi sentimen negatif pada setiap cluster, menyoroti berbagai aspek yang perlu ditingkatkan dalam program MBKM untuk meningkatkan kepuasan peserta. Penelitian ini memberikan dasar untuk evaluasi dan pengembangan lebih lanjut dari program MBKM.
Copyrights © 2024