Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk berinovasi menciptakan pembelajaran yang bermakna. Salah satunya dengan menerapakn model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Culturally Responsive Teaching. Kolaborasi antara PBL dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) akan menciptakan pembelajaran yang bermakna sebab proses pembelajaran berbasis budaya tidak hanya mentransfer budaya tetapi juga memasukkan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbasis Pendekatan Culturally responsive Teaching dalam pembelajaran Biologi di SMAN 1 Rogojampi Taruna Budaya. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi pembelajaran dan angket siswa. Observasi pembelajaran dilakukan di XI MIPA 3 SMAN 1 Rogojampi Taruna Budaya dengan jumlah sampel 35 siswa pada tahun ajaran 2022/2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 indikator yang di berikan pada angket terdapat 9 kriteria yang memberikan hasil tertinggi dan 1 indikator yang mendapatkan respon kurang positif. Berdasarkan angket tersebut dapat disimpulkan bahwa Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning berbasis budaya mampu memberi peluang peserta didik untuk bekerjasama, memberikan suasana belajar yang menyenangkan, memberikan cara pengerjaan yang tidak membosankan, banyak hal baru yang di dapatkan, membuat peserta didik mampu menganalisis masalah, menjelaskan hasil analisis, dan mampu menyimpulkan masalah. Selain itu pembelajaran juga membuat peserta didik memahami budaya sekitar hingga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sekitar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran PBL berbasis budaya lokal ini sangat direkomendasikan untuk diterapkan di pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi.
Copyrights © 2023