Kelembapan udara sangat penting terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia. Untuk mencapai itu, salah satunya adalah dengan mengurangi kadar air menggunakan sistem dehumidifikasi. Dehumidifkasi menggunakan desiccant dilakukan untuk menangkap kandungan air pada udara. Proses penangkapan air ini mengakibatkan terjadinya proses eksoterm dimana suhu desiccant akan meningkat. Maka, perlu dilakukan pendinginan terhadap cairan desiccant. Proses ini akan mengakibatkan terjadinya perpindahan kalor dan massa. Laju perpindahan kalor dan massa ini dipengaruhi oleh wettability yang merepresentasikan luasan area. Sehingga pada penelitian ini akan berfokus untuk mempelajari keterbasahan. Metode yang digunakan adalah eksperiman. Komponen penyusun alat eksperimen terdiri dari reservoir air, distributor, pompa, flow meter, substrat, plat aluminium dan kerangka. Distributor memiliki dimensi 20 cm × 10 cm dengan dimensi lubang 2 mm × 0,5 mm dan jumlah lubang 57. Sedangkan plat yang digunakan yaitu plat datar dan plat bergelombang, dengan ketentuan distributor akan diuji pada plat datar dan bergelombang, Untuk mendapatkan persentase pembasahan pada pelat vertikal, pengambilan data dilakukan melalui metode image processing. Hasilnya rasio keterbasahan meningkat seiiring dengan meningkatnya laju aliran massa, baik pada pelat datar maupun pelat bergelombang. Namun hasil rasio keterbasahan pada pelat datar memiliki nilai 40% lebih tinggi dibandingkan dengan rasio keterbasahan pada pelat bergelombang. Hal ini dikarenakan Re maksimal yang dapat diraih pada plat bergelombang hanya sebesar 1125 dengan ketebalan lapisan air sebesar 0,649 mm, dimana masih cukup jauh dari 2 mm yang ditetapkan sebagai kedalaman dari gelombang pada muka pelat. Oleh karena itu aliran air pada pelat bergelombang hanya terkonsentrasi pada lembah-lembah pada geometri gelombang.
Copyrights © 2024