Fenomena fatherless di Indonesia ada namun tidak disadari. Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara yang paling “yatim†di dunia, hal ini bukan berdasarkan besarnya jumlah anak yatim di Indonesia melainkan minimnya pengetahuan ayah tentang membesarkan anak, sehingga anak mengalami ketiadaan ayah secara psikologis. Fenomena fatherless menjadi isu yang serius mengingat dampak psikologis yang terjadi pada anak salah satunya yaitu masalah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran konsep diri pada pria dewasa awal fatherless akibat perceraian. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Subjek penelitian ialah seorang laki-laki dewasa awal berusia 22 tahun dan 3 orang informan. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan jenis purposeful sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan subjek memiliki dua pandangan diri yaitu pandangan positif dan pandangan negatif, subjek mampu menerima keadaan fatherless, dan berorientasi pada masa depan. Faktor yang membentuk konsep diri subjek saat ini yaitu peran ibu, lingkungan pertemanan, pengalaman dan kesadaran subjek atas dirinya sendiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023