Peternakan merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Namun, hal ini sangat merugikan peternak ketika terjadi wabah penyakit, terutama penyakit menular. Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit hewan yang sangat menular yang menyerang hewan berkuku seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, unta dan gajah. Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kaku, yang termasuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan peternakan sapi potong saat wabah dan pasca wabah PMK. Kajian ini menggunakan metode uji T dengan uji mann whitney test yang menggunakanĀ pendekatan deskriptif. Data primer diperoleh melalui pengumpulan data berupa kuesioner. Adapun responden dalam kajian ini adalah peternak yang ternaknya telah terpapar penyakit mulut dan kuku sebanyak 30 orang. Terdapat 3 variabel independen dalam kajian ini, yang terdiri dari variabel Harga ternak (X1), variabel Jumlah ternak (X2), dan variabel pengendalian penyakit (X3). Hasil analisis secara simultan variabel independen (harga, dan jumlah ternak) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan peternakan sapi potong dengan nilai konstanta positif sedangkan pengendalian penyakit tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi ekonomiĀ dan perkembangan peternakan sapi potong di Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.
Copyrights © 2023