Dalam upaya untuk mengembangkan inovasi material dalam industri konstruksi, penelitian tentang pemanfaatan agregat lokal sebagai bahan campuran beton telah menjadi fokus utama. Pemanfaatan material lokal dalam pembuatan campuran beton tentu menjadi pilihan yang efektif karena pengadaannya tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam studi ini, digunakan agregat halus dari berupa pasir putih dan agregat kasar dari kecamatan Pamona Selatan, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada campuran beton dengan mutu rencana 25 MPa. Penelitian ini, Karakteristik agregat halus dan agregat kasar dari kecamatan pamona Selatan menunjukan hasil yang memenuhi. Untuk mengetahui karakteristik beton, dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Dari hasil pengujian yang dihasilkan memperlihatkan nilai yang baik dengan hubungan dari sifat mekanik beton yang memenuhi batas-batas yang ada. Dengan kata lain agregat dari kecamatan Pamona Selatan dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk beton struktural. In an effort to develop material innovation in the construction industry, research on the use of local aggregate as a concrete mixture has become the main focus. Utilizing local materials in making concrete mixes is certainly an effective choice because procurement does not require a long time. In this study, fine aggregate from white sand and coarse aggregate from South Pamona subdistrict, Poso district, Central Sulawesi were used in the concrete mixture with a design quality of 25 MPa. This research, the characteristics of fine aggregate and coarse aggregate from South Pamona sub-district shows satisfactory results. To determine the characteristics of concrete, compressive strength, split tensile strength and modulus of elasticity were tested. The resulting test results show good values with a relationship between the mechanical properties of concrete that meets the existing limits. In other words, aggregate from South Pamona sub-district can be used as a mixture for structural concrete.
Copyrights © 2024