Proses pemilihan Guru terbaik merupakan salah satu sikap dalam melaksanakan sistem pendidikan yang berkompeten, sehingga dengan adanya program ini diharapkan guru-guru di SMK Panti Karya saling menunjukkan dan terpacu memberikan pengajaran kepada siswa-siswa secara lebih baik. Tentunya penilaian ini bukan sekedar penilaian yang berdasarkan hard skill dalam menyampaikan pengajaran kepada siswa-siswa saja, melainkan juga dinilai berdasarkan soft skill yang dimiliki para guru sebagai teladan dan juga role model yang baik di lingkungan sekolah pada khususnya dan juga di lingkungan masyarakat pada umumnya. Program ini dijalankan per semester berdasarkan penilaian dari ketua yayasan, dewan sekolah dan juga orang tua wali murid, yang dirasa akan sangat adil dalam memberikan penilaian. Salah satu sistem yang dapat digunakan dalam membantu menentukan dan memberikan analisis terkait pemilihan guru terbaik adalah dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang digunakan untuk membantu menganalisis bagi ketua yayasan, dewan sekolah dan juga orang tua wali murid untuk melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi tersrtuktur dan tidak terstruktur. Ada beberapa metode dalam sistem pendukung keputusan, salah satunya adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis guru-guru calon calon guru terbaik yang direkomendasikan untuk kebutuhan program di SMK Panti Karya. Pada metode ini akan diolah 5 kriteria, yaitu tanggung jawab, hardskill berupa penguasaan materi ajar, disiplin, kehadiran dan kepuasan orang tua wali murid. Dari semua kriteria diatas nantinya akan diperoleh guru terbaik di SMK Panti Karya.
Copyrights © 2024