Randai Indo Jolito dibawakan oleh anak-anak sanggar Alam Takambang di kabupaten Tanah Datar. Randai ini terinspirasi dari peristiwa batu batikam yang terletak di Dusun Tuo Limo Kaum Tanah Datar. Cerita ini berawal dari perseteruan datuak Katumangguaangan dan Datuak Prapatie Nan Sabatang yang berbeda pendapat untuk menikahkan keponakan mereka hingga terjadi pertengkaran hebat yang mengakibatkan seorang Puti Indo Jolito selaku ibu kandung dari kedua tokoh ini harus turun tangan menyelesaikan konflik dengan sebuah sumpah. Sumpah tersebut disahkan dengan ditikamnya sebuah batu dengan keris. Batu tersebut dikenal oleh masyarakat sebagai batu batikam. Objek ini ini akan diteliti dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian sejarah atau historis. Penelitian sejarah bertujuan untuk melihat kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lampau. Selain itu untuk mengkaji objek batu batikam sebagai sebuah artefak budaya penulis menggunakan teori pendukung yaitu pola tiga dalam estetika paradoks. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menemukan korelasi antara aspek sejarah dalam cerita randai dan makna serta nilai yang terkandung dalam mitologi tradisional batu batikam itu sendiri.
Copyrights © 2023