Berdasarkan demand forecast RUPTL 2021-2030 pertumbuhan beban di Provinsi Aceh adalah sebesar 5,7%. Beban Puncak GI Ulee Kareng pada Agustus 2022 adalah sebesar 24 MW (47%) dan akan terus naik pada tahun-tahun berikutnya, untuk mengantisipasi kenaikan beban puncak tersebut dan meningkatkan keandalan penyaluran daya dan fleksibilitas operasi GI Ulee Kareng serta memindahkan sebagian beban dari Gardu Induk Banda Aceh / Lambaro, maka Trafo Daya (TD#1) di GI Ulee Kareng perlu ditambah baik unit dan kapasitasnya. Sedangkan untuk saat ini TD#1 di GI Ulee Kareng hanya berjumlah 1 unit dengan kapasitas 60 MVA Dari hasil simulasi menggunakan aplikasi ETAP versi 16.0.0 berdasarkan RUPTL 2021-2030, maka bisa diketahui pembebanan TD#1 GI pada tahun 2024 sebesar 47,1 MW (82,1%) dengan beroperasinya Extension TD#2 GI Ulee Kareng dapat menurunkan pembebanan TD#1 menjadi 23.5 MW (41%) masih memenuhi kriteria N-1 (Tidak ada pembebanan segmen transmisi yang melebihi 50 %) sedangkan pembebanan trafo GI 150 kV Ulee Kareng pada tahun 2030 sudah masing-masing trafo daya sudah mencapai 52% sehingga perlu dipertimbangkan untuk menambah lagi agar N-1 terpenuhi. Kemudian analisa hubung singkat menunjukkan bahwa arus hubung singkat yang mungkin terjadi masih dibawah rated capacity peralatan untuk 150 kV sebesar 31,5 kA dan 275 kV sebesar 40 kA. (SK DIR NO. 216.K/DIR/2013 terkait standarisasi spesifikasi teknis MTU).
Copyrights © 2023