Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 18, No 1 (2024): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya dan Pengajarannya

Cultuurstelsel kopi Mandailing: antara aroma, derita kerja paksa, dan jalan raya

Sugandi, Rafid (Unknown)
Hakim, Lukmanul (Unknown)
Erasiah, Erasiah (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2024

Abstract

This research reveals the history of Cultuurstelsel in Mandailing. The problems are the history of Cultuurstelsel, the practice of forced labor, and the construction of roads. The method used is the historical method. The stages of the historical method are source collection, source criticism, interpretation, and writing. The results showed that the coffee Cultuurstelsel (forced planting system) in Mandailing began in 1841 AD. The Mandailing coffee forced planting system is successful and dominates the world market. Mandailing coffee is the best quality coffee in the world. It is exported to America and Europe. The forced planting of Mandailing coffee and the delivery of coffee from Mandailing to Natal caused many residents to suffer, especially the laborers (coffee transporters). To speed up and multiply the slow coffee transportation, the Natal roadway was built, which was inaugurated by Van Swieten in March 1851 AD. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Cultuurstelsel di Mandailing. Permasalahannya ialah sejarah Cultuurstelsel, praktik kerja paksa, dan pembangunan jalan raya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah. Tahapan metode sejarah yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, penafsiran dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan Cultuurstelsel (sistem tanam paksa) kopi di Mandailing telah dimulai pada 1841 M. Sistem tanam paksa kopi Mandailing berhasil dan merajai komoditi ekspor pasar dunia terutama, Amerika dan Eropa. Kopi Mandailing “Mandheling Coffee” dinobatkan sebagai kopi dengan kualitas terbaik di dunia. Dalam prosesnya kopi dari Mandailing diangkut ke pelabuhan Natal, Padang, dan ke Eropa. Eksploitasi manusia secara paksa selama tanam paksa kopi Mandailing dan pengiriman kopi dari Mandailing ke Natal menyebabkan banyak penduduk yang menderita, terutama para buruh (pengangkut kopi). Oleh karena itu, untuk mempercepat dan memperbanyak pengangkutan kopi sebelumnya berjalan lambat, maka dibangunlah jalan raya Natal (penghubung dari Mandailing ke Natal) yang diresmikan oleh Van Swieten pada bulan Maret 1851 M.

Copyrights © 2024