Penggunaan Bahasa Indonesia yang memiliki interaksi ketika kbm Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik secara menyuruh dalam kegiatan KBM berlangsung. Hal ini disebabkan karena dapat memudahkan proses komunikasi yang baik antara guru dengan siswa yang memiliki ujaran yang mengacu kepada interaksi dalam bidang komunikasi, baik itu secara perintah, pertanyaan,pernyataan, nasihat maupun yang lain. Kegiatan ini dilakukan guru biasanya ketika membuka pelajaran (opening act) dan menutup pelajaran (closing act), tetapi juga harus mampu dalam menggunakan komunikasi yang berisi candaan, gurauan maupun memuat kritikan-kritikan yang halus seperti “kurang tepat” ketika menyanggah ucapan murid yang tidak tepat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sebagaimana jenis tindak tuturan yang sering digunakan guru maupun siswa ketika melakukan komunikasi di SMAS YAPIM MEDAN ketika KBM Bahasa Indonesia berlangsung. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode mix methode, yang dimana metode ini melakukan tindakan kelas selama KBM berlangsung dan menggabungkan antara metode analisis kualitiatif dengan kuantitatif, sehingga menghasilkan instrument penelitian yang melibatkan antara komunikasi guru dan siswa yang dapat ditarik kesimpulannya menggunakan hasil perhitungan dari komunikasi tersebut. Dari hasil penelitian ini ditemukan data yang dapat ditinjau keberhasilannya dalam berkomunikasi, yaitu tindak tutur yang berbasis tanpa ada bas abasi, dan tindak tuturan yang memiliki fungsi dalam komunikasi. Dari hasil analisis data yang dilakukan, dttemukan memiliki strategi dalam bertindak tuturan ditemukan 25 tuturan secara lokusi, 30 tuturan secara ilokusi dan 20 tuturan secara perlokusi.
Copyrights © 2024