Youth is a period of rapid growth and development. There is an increase in height and weight accompanied by sexual maturity. Good nutritional intake is required for optimal growth and development. Unbalanced nutritional intake can have an impact on non-ideal weight and blood glucose levels. The results of preliminary studies at youth posyandu Dusun Kalikidang Semarang Regency found 3 cases of adolescents with hyperglycemia. Of the 10 adolescents who were weighed, 4 of them had overweight. This study aims to determine the relationship between BMI and blood sugar levels in youth. The design of this study was quantitative analytic. The study sample of 105 respondents was taken by purposive sampling. Data on height, weight, and blood glucose levels were taken from the examination sheet card at the youth posyandu. Data analysis used frequency distribution test and chi square test. The results showed that most (61.9%) youths were normal BMI and most (96.2%) had controlled blood sugar levels. The results of the chi square test showed no significant relationship between body mass index and blood sugar levels (p value of 0.662). Abstrak Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Terjadi pertambahan tinggi badan dan berat badan yang diiringi dengan kematangan seksual. Diperlukan asupan gizi yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan optimal. Asupan gizi yang tidak seimbang dapat berdampak pada BB yang tidak ideal dan kadar glukosa darah. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Remaja Dusun Kalikidang Kabupaten Semarang didapatkan 3 kasus remaja dengan glukosa darah lebih dari normal. Dari 10 remaja yang dilakukan penimbangan, 4 diantaranya mengalami BB lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar gula darah pada remaja. Desain pada penelitian ini adalah analitik kuantitatif. Sampel penelitian sejumlah 105 responden diambil secara purposive sampling. Data tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah diambil dari kartu lembar pemeriksaan responden di posyandu remaja. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (61,9%) remaja mengalami gizi lebih dan kurang dan sebagian besar (96.2%) kadar gula darah terkontrol. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan kadar gula darah (p value 0,662)
Copyrights © 2023