Sistem propulsi waterjet sering dipilih dalam menggantikan baling-baling konvensional untuk kapal yang membutuhkan kecepatan tinggi, draf dangkal, daya propulsi terlindungi, kemampuan manuver tinggi di semua kecepatan, kebisingan rendah dalam aplikasi militer, dan getaran rendah. Cara kerja dari waterjet thruster ialah menggerakkan kapal dengan mengeluarkan tekanan pada fluida yang dihasilkan dari bantuan propeller sehingga kapal dapat bergerak, dan arah aliran air akan menuju ke belakang namun pergerakan kapal menuju ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang paling berpengaruh dari variasi jumlah blade inlet turbo yaitu 11, 12, 13, 14, dan 15 blade inlet turbo terhadap gaya dorong tertinggi pada sebuah prototype waterjet thruster. Penelitian ini menggunakan filament ST PLA (Super Tough Poly Lactic Acid) sebagai material part 3D printing pada komponen waterjet thruster. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan waterjet thruster menggunakan konsep mesin tempel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya dorong terendah mencapai 0.71 N pada variasi jumlah blade inlet turbo 11, sedangkan untuk gaya dorong tertinggi mencapai 1.79 N pada variasi jumlah blade inlet turbo 14.
Copyrights © 2024