Diabetes mellitus (DM) di Indonesia masih menjadi masalah yang serius. Insiden DM mulai meningkat pada usia muda. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya manusia yang berusia produktif. Pengendalian glukosa darah diperlukan untuk mencegah komplikasi dengan memperhatikan perilaku pola makan, dimana salah satu yang dapat dilakukan adalah pemantauan status gizi dan gizi seimbang. Tujuannya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam mencegah dan menghambat DM sejak dini melalui sosialisasi penerapan status gizi dan gizi seimbang. Metode pelaksanaan dengan beberapa metode antara lain; penyuluhan, tanya jawab, diskusi, penugasan serta pelatihan berupa praktek langsung. Sasaran peserta dalam kegiatan ini adalah santri putra dan putri pondok pesantren Jabal Noer Sidoarjo. Hasil pengmas yang dihadiri oleh 32 santri yaitu hampir setengah berusia 14 tahun (28,13%), sebagian besar adalah jenis kelamin perempuan 19 orang (59,38%). Status gizi menurut IMT dan Lila adalah sebagian besar normal 21 orang (65,63%) dan gizi baik (57,90%), Hasil evaluasi penilaian pretest dan posttest diketahui sebagian besar santri mengalami peningkatan pengetahuan mengenai penerapan status gizi dan gizi seimbang untuk mencegah dan menghambat DM (78,13%). Terlihat para santri yang terlibat sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dengan aktif bertanya dan berdiskusi. Sebagian besar santri (90%) menyukai metode praktik langsung, karena lebih mudah untuk langsung dipahami dan juga sangat berkeinginan mencoba secara mandiri. Kesimpulan pengabdian ini dapat menstimulasi santri bahwa pentingnya penerapan status gizi dan gizi seimbang sejak dini untuk mencegah dan menghambat DM. Sehingga diharapkan memberdayakan dan meningkatkan keterampilan santri tentang penilaian status gizi melalui pengukuran antropometri dan mampu menerapkan gizi seimbang pada setiap kegiatan.
Copyrights © 2023