Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BERDASARKAN ANGGOTA KEPESERTAAN BPJS (STUDI DI PUSKESMAS WIYUNG, KOTA SURABAYA TAHUN 2017) Wijaya, Satriya
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 2 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.724 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i2.87

Abstract

Abstrak Pelaksanaan JKN di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, dari sisi pemberi layanan kesehatan, pengelola jaminan kesehatan, masyarakat sebagai pengguna, serta pemerintah sebagai regulator program. Berbagai studi telah dilakukan untuk menelaah dampak JKN pada pelayanan kesehatan di Indonesia, namun pemanfaatan hasil studi tersebut untuk menyempurnakan kebijakan masih terbatas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yang menggunakan metode deskriptif kualitatif serta penelaahan dokumen. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini adalah seluruh stakeholder kunci yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wiyung yang terkait erat dengan pelaksanaan JKN. Analisa dan pengumpulan data dilakukan untuk memvalidasi: informasi dari institusi responden, indepth interview dengan stake holder kebijakan dan pelaksana program, kemudian cek silang oleh enumerator lapangan ke beberapa responden untuk temuan yang memerlukan, dan refleksi tim dalam bentuk pertemuan validasi data. Informasi yang diperoleh dari hasil indepth interview stake holder kebijakan dan pelaksana program, informasi cek silang dari enumerator lapangan maupun data sekunder akan diintegrasikan dengan informasi kualitatif yang terkumpul. Hasil analisis menunjukkan tidak semua pengunjung Puskesmas Wiyung telah menjadi peserta BPJS. Sistem administrasi dianggap rumit untuk dipahami dengan mudah oleh masyarakat.  Perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang kepesertaan BPJS dan penguatan koordinasi dengan pihak BPJS apabila ada masalah anggota kepesertaan pasien BPJS.   Kata kunci: implementasi JKN, program JKN, kepesertaan BPJS Abstract   Implementation of National Health Insurance (JKN) in Indonesia faces various challenges, from the side of health care providers, health insurance managers, the community as users, and the government as the program regulator. Various studies have been conducted to examine the impact of JKN on health services in Indonesia, but the use of the results of these studies to improve policies is still limited. This type of research is explorative descriptive research, which uses qualitative descriptive methods and document review. The study design was cross-sectional with a retrospective approach. The sample of this study is all key stakeholders in the Wiyung Health Center working area which are closely related to JKN implementation. Analysis and data collection were carried out to validate: information from the respondents institution, in-depth interviews with policy stakeholders and program implementers, then cross-check by field enumerators to several respondents for findings that needed, and team reflection in the form of data validation meetings. Information obtained from the results of an in-depth interview of policy stakeholders and program implementers, cross check information from field enumerators and secondary data will be integrated with qualitative information collected. The results of the analysis showed that not all visitors to the Wiyung Health Center had become BPJS participants. The administrative system is considered complicated to be easily understood by the community. Need to disseminate information to the public about BPJS membership and strengthening coordination with BPJS if there are problems with membership of BPJS patients.  Keywords: implementation of JKN, JKN Program, BPJS Membership
SOSIALISASI JAJANAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD MIFTAKHUL ULUM RUNGKUT SURABAYA Adriansyah, Agus Aan; Herdiani, Novera; Wijaya, Satriya
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 1 No 1 (2017): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.044 KB)

Abstract

Jajanan yang dijual pedagang keliling sering berada di depan lingkungan sekolah. Badan Pengawasan Makanan dan Minuman menyatakan terdapat 40% jajanan tidak layak dimakan. Kandungan boraks, serta formalin masih mendominasi kandungan zat-zat berbahaya pada jajanan anak-anak di sekolah-sekolah. Jajanan di sekolah memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal yang dibawa dari rumah. Namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin gizi dan jauh dari kata sehat. Berkaitan dengan fenomena tersebut, maka perlu adanya sosialisasi mengenai macam-macam, pengolahan, dan kelayakan konsumsi jajanan yang banyak dijual agar anak-anak dapat mengerti sehingga dapat memilih dan membedakan antar jajanan yang sehat dan tidak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kepedulian pada siswa untuk lebih memperhatikan berbagai macam jajanan yang dijual bebas demi menjaga status gizi pada masa anak-anak. Manfaat dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian seluruh siswa dalam memilih makanan atau jajanan yang sehat dan bergizi guna pendukung perkembangan generasi muda penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa. Kegiatan intervensi yang dilakukan dengan dua metode yakni pelaksanaan sosialisasi perilaku bahaya membeli jajanan sembarangan di lingkungan SD Miftakhul Ulum Surabaya dan melakukan demo bagimana cara membuat jajanan yang sehat, bergizi, dan baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Kegiatanintervensi yang dilakukan disertai dengan pemberian pretest dan posttest. Sedangkan untuk memberikan pengetahuan kepada orangtua tentang informasi jajanan sehat, setiap siswa diberi brosur agar orangtua juga ikut mengawasi anaknya agar tidak membiarkan anak membeli jajan sembarangan. Di akhir kegiatan, setiap peserta melakukan kegiatan pengukuran tinggi dan berat badan untuk melihat status gizi mereka. Sasaran sosialisasi jajanan sehat adalah siswa SD Miftakhul Ulum Surabaya kelas 6A, 6B dan 6C secara langsung, serta guru maupun kepala sekolah secara tidak langsung. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta sosialisasi jajanan sehat merupakan siswa/siswi kelas 6 SD Miftakhul Ulum Surabaya dengan jumlah keseluruhan adalah 81 siswa/siswi. Sebagian besar merupakan siswa/siswi yang berusia 12 tahun (56,80%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (55,60%). Peserta paling banyak adalah peserta dengan tinggi badan 130-140 cm (37,00%), dan berat badan 31-40 kg (46,90%). Berdasarkan penilaian BMI sebagian besar memiliki berat badan yang rendah (56,80%). Hasil evaluasi menurut penilaian pre test dan post test diketahui sebagian besar memiliki pengetahuan yang tetap (58,00%). Anak laki-laki lebih memiliki masalah pada status gizinya. Anak laki-laki sering mengalami berat badan rendah dan juga mengalami berat badan berlebih daripada anak perempuan. BMI anak laki-laki pada masa pra-sekolah menurun dan sejalan dengan bertambahnya usia maka BMI nya meningkat. Apapun jenis kelamin seseorang, bila dia masih produktif, berpendidikan, atau berpengalaman maka dia akan cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi. Rata-rata nilai evaluasi posttest lebih baik daripada pretest. Hal ini menandakan adanya efektivitas sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan.
PENGARUH CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK TERHADAP INCIDENCE RATE PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA TAHUN 2016 Wijaya, Satriya
Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences) Vol 11 No 2 (2018): August 2018
Publisher : Unusa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.291 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v11i2.108

Abstract

Immunization has proven to be one of the most important public health efforts. The immunization program has shown remarkable success and is a very cost-effective effort in preventing infectious diseases (MOH, 2003). Immunization has also saved so many lives compared to other public health efforts. Very important role of measles immunization in reducing child mortality, so measles immunization become one of indicator in achieving fourth goal of MDGs that is decrease child mortality rate. In this case, what is seen is the proportion of one-year-old children who get measles immunization (WHO, 2014 in the Ministry of Health RI, 2014). The design of this study was cross-sectional with a retrospective approach. The target of this research is all people in Indonesia who are positive for measles. The data used are secondary data derived from the Health Profile of Indonesia Year 2015, to describe the implementation of measles control program in Indonesia in 2016. The variables measured in this study include the success rate of measles immunization coverage in Indonesia in 2016 and the extent of the decrease in measles incidence rate as the impact of measles immunization coverage program in Indonesia in 2016. The overall data used in this study is obtained from data health that is reported on the Health Profile of Indonesia Year 2015. Statistical method used is parametric statistics with the test used is Simple Linear Regression with the help of computer software that is SPSS to help analyze the regression results between the dependent variable and independent variables. The results showed that all infants in Jambi, West Nusa Tenggara, South Sumatera, Central Java and Lampung provinces had measles immunization. Meanwhile, the lowest coverage is Papua with 62.40%, followed by Aceh with 69.60% and West Papua with 73.69%. Then the result of analysis by using simple linear regression statistic test showed that the measles immunization coverage program has an effect on the incidence rate of measles disease with significance value equal to 0,035. In addition, from the research results obtained information that an effective way to prevent measles is the immunization of children under the age of 9 months (<1 year). During the period 2000-2013, measles immunization succeeded in reducing 15.6 million (75%) deaths from measles in Indonesia.
Hubungan Persepsi Brand Image dengan Sikap Kunjungan Ulang Pasien Pelayanan Rawat Jalan di Poli Spesialis Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat Angga Delima Sari; Satriya Wijaya; Mursyidul Ibad
Window of Public Health Journal Volume 2 Nomor 5 (Februari, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v2i5.641

Abstract

Brand image sebuah sumber keunggulan Rumah Sakit dalam menghadapi persaingan, RSMUB tergolong Rumah Sakit baru sehingga brand image masih menjadi ancaman bagi kesuksesan Rumah Sakit. Persepsi brand image dimiliki RSUMB secara keseluruhan sudah baik, akan tetapi Rumah Sakit tergolong mahal dalam segi obat dan terdapat masalah dalam komponen brand image. Tujuan Penelitian untuk menganalisis hubungan persepsi brand image dengan sikap kunjungan ulang pasien. Penelitian ini merupakan kuantitatif analitik dengan studi cross sectional. Populasi terdiri dari seluruh pasien. Sampel yang diambil sebesar 67 responden dengan teknik Systematic Probability Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan yaitu bulan April sampai Juni. Data dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil uji analisis statistik Rank Spearman’s didapatkan nilai signifikasi atau Sig.(2-tailed) sebesar (0,005 < 0,05). Berdasarkan hasil uji tersebut Ha yang dirumuskan diterima sehingga terdapat hubungan yang signifikan. Simpulan yang ditarik yaitu terdapat hubungan antara persepsi brand image dengan sikap kunjungan ulang pasien pelayanan rawat jalan. Saran yang direkomendasikan adalah mempertahankan brand image, evaluasi manajemen dan petugas kesehatan, dan memperbaiki serta menambah fasilitas.
SOSIALISASI JAJANAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD MIFTAKHUL ULUM RUNGKUT SURABAYA Agus Aan Adriansyah; Novera Herdiani; Satriya Wijaya
Community Development Journal Vol 1 No 1 (2017): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.044 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v1i1.330

Abstract

Jajanan yang dijual pedagang keliling sering berada di depan lingkungan sekolah. Badan Pengawasan Makanan dan Minuman menyatakan terdapat 40% jajanan tidak layak dimakan. Kandungan boraks, serta formalin masih mendominasi kandungan zat-zat berbahaya pada jajanan anak-anak di sekolah-sekolah. Jajanan di sekolah memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal yang dibawa dari rumah. Namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin gizi dan jauh dari kata sehat. Berkaitan dengan fenomena tersebut, maka perlu adanya sosialisasi mengenai macam-macam, pengolahan, dan kelayakan konsumsi jajanan yang banyak dijual agar anak-anak dapat mengerti sehingga dapat memilih dan membedakan antar jajanan yang sehat dan tidak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kepedulian pada siswa untuk lebih memperhatikan berbagai macam jajanan yang dijual bebas demi menjaga status gizi pada masa anak-anak. Manfaat dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian seluruh siswa dalam memilih makanan atau jajanan yang sehat dan bergizi guna pendukung perkembangan generasi muda penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa. Kegiatan intervensi yang dilakukan dengan dua metode yakni pelaksanaan sosialisasi perilaku bahaya membeli jajanan sembarangan di lingkungan SD Miftakhul Ulum Surabaya dan melakukan demo bagimana cara membuat jajanan yang sehat, bergizi, dan baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Kegiatanintervensi yang dilakukan disertai dengan pemberian pretest dan posttest. Sedangkan untuk memberikan pengetahuan kepada orangtua tentang informasi jajanan sehat, setiap siswa diberi brosur agar orangtua juga ikut mengawasi anaknya agar tidak membiarkan anak membeli jajan sembarangan. Di akhir kegiatan, setiap peserta melakukan kegiatan pengukuran tinggi dan berat badan untuk melihat status gizi mereka. Sasaran sosialisasi jajanan sehat adalah siswa SD Miftakhul Ulum Surabaya kelas 6A, 6B dan 6C secara langsung, serta guru maupun kepala sekolah secara tidak langsung. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta sosialisasi jajanan sehat merupakan siswa/siswi kelas 6 SD Miftakhul Ulum Surabaya dengan jumlah keseluruhan adalah 81 siswa/siswi. Sebagian besar merupakan siswa/siswi yang berusia 12 tahun (56,80%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (55,60%). Peserta paling banyak adalah peserta dengan tinggi badan 130-140 cm (37,00%), dan berat badan 31-40 kg (46,90%). Berdasarkan penilaian BMI sebagian besar memiliki berat badan yang rendah (56,80%). Hasil evaluasi menurut penilaian pre test dan post test diketahui sebagian besar memiliki pengetahuan yang tetap (58,00%). Anak laki-laki lebih memiliki masalah pada status gizinya. Anak laki-laki sering mengalami berat badan rendah dan juga mengalami berat badan berlebih daripada anak perempuan. BMI anak laki-laki pada masa pra-sekolah menurun dan sejalan dengan bertambahnya usia maka BMI nya meningkat. Apapun jenis kelamin seseorang, bila dia masih produktif, berpendidikan, atau berpengalaman maka dia akan cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi. Rata-rata nilai evaluasi posttest lebih baik daripada pretest. Hal ini menandakan adanya efektivitas sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan.
THE RELATIONSHIP BETWEEN DISCIPLINE AND EMOTIONAL INTELLIGENCE TOWARDS EMPLOYEE PERFORMANCE Dian Rosa Linda; Puji Astuti; Satriya Wijaya
Indonesian Journal of Health Administration (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia) Vol. 7 No. 2 (2019): SUPPLEMENT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.199 KB) | DOI: 10.20473/jaki.v7i2.2019.12-16

Abstract

Background: One of problems in an organization or company is poor performance of employees. For instance, they do not complete tasks or finish their job responsibilities on time. The preliminary data taken from one of companies in Surabaya showed that 184 employees did not come to work without any explanations, and 288 employees worked late.Aim: This study analyzed the relationships between discipline and emotional intelligence towards employee performance at the company.Method: The design of this research was analytical using a cross sectional approach. The population of this study was employees at Production and Maintenance Section of one company in Surabaya comprising of 155 people. Out of 155 employees, 89 respondents were taken as samples using a stratified random sampling technique. Then, the data were collected through a questionnaire and analyzed using Spearman’s rank correlation test with a significance level of α 0.05.Results: This study showed that most of the respondents were very highly disciplined (94.4%) and had a highly emotional intelligence (74.2%). Lastly, most of them perform satisfyingly (50.6%). The results of the analysis test with Spearman’s rank correlation yielded p-value of 0.002 <α 0.05. It means there was a correlation between  discipline attitude and employee performance. The p-value 0.001 which was less than α-value of 0.05 showed that there was a correlation between emotional intelligence and employee performance.Conclusion: Discipline and emotional intelligence are prominent to determine employee performance at PT X. In order to improve the discipline and intelligence in the performance of the employees, the company should provide rewards based on employee’s achievements in the workplace. Key words: Emotional intelligence, Employee performance, Discipline.
PENGARUH CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK TERHADAP INCIDENCE RATE PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA TAHUN 2016 Satriya Wijaya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.291 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v11i2.108

Abstract

Immunization has proven to be one of the most important public health efforts. The immunization program has shown remarkable success and is a very cost-effective effort in preventing infectious diseases (MOH, 2003). Immunization has also saved so many lives compared to other public health efforts. Very important role of measles immunization in reducing child mortality, so measles immunization become one of indicator in achieving fourth goal of MDGs that is decrease child mortality rate. In this case, what is seen is the proportion of one-year-old children who get measles immunization (WHO, 2014 in the Ministry of Health RI, 2014). The design of this study was cross-sectional with a retrospective approach. The target of this research is all people in Indonesia who are positive for measles. The data used are secondary data derived from the Health Profile of Indonesia Year 2015, to describe the implementation of measles control program in Indonesia in 2016. The variables measured in this study include the success rate of measles immunization coverage in Indonesia in 2016 and the extent of the decrease in measles incidence rate as the impact of measles immunization coverage program in Indonesia in 2016. The overall data used in this study is obtained from data health that is reported on the Health Profile of Indonesia Year 2015. Statistical method used is parametric statistics with the test used is Simple Linear Regression with the help of computer software that is SPSS to help analyze the regression results between the dependent variable and independent variables. The results showed that all infants in Jambi, West Nusa Tenggara, South Sumatera, Central Java and Lampung provinces had measles immunization. Meanwhile, the lowest coverage is Papua with 62.40%, followed by Aceh with 69.60% and West Papua with 73.69%. Then the result of analysis by using simple linear regression statistic test showed that the measles immunization coverage program has an effect on the incidence rate of measles disease with significance value equal to 0,035. In addition, from the research results obtained information that an effective way to prevent measles is the immunization of children under the age of 9 months (<1 year). During the period 2000-2013, measles immunization succeeded in reducing 15.6 million (75%) deaths from measles in Indonesia.
Studi Kebijakan Ponpes dalam Upaya Mewujudkan Pesantren Sehat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya Satriya Wijaya; Akas Yekti Pulih Asih
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 4, No 2 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i2.170

Abstract

Abstrak  Derajat kesehatan santri perlu ditingkatkan dengan edukasi personal hygiene, dan didukung kebijakan Ponpes yang berperan untuk mewujudkan Pesantren Sehat. Jenis penelitian ini kualitatif induktif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian, semua petugas dan stakeholder terkait di Ponpes Ammanatul Ummah Surabaya. Variabel yang diamati: kebijakan ponpes, SDM, ketersediaan dana, fasilitas kesehatan, kegiatan edukasi personal higiene, kegiatan menjaga kebersihan lingkungan ponpes, kegiatan mengonsumsi menu gizi seimbang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam berdasar variabel yang diamati, dianalisis secara tematik, informasi dari data sekunder diintegrasikan dengan informasi hasil wawancara/diskusi. Hasil penelitian: kebijakan ponpes mengacu pada Permenkes No. 1 tahun 2013. SDM berasal dari tim kesehatan dan para alumni. Dana berasal dari yayasan. Fasilitas kesehatan yang dimiliki berupa UKS dan Pos Pesantren Tangguh dalam keadaan baik. Tingkat pengetahuan santri, santri memahami pentingnya pesantren sehat baik dengan motivasi kesehatan atau agama. Kesadaran santri menerapkan personal hygiene, santri memperhatikan kebersihan badan, baju dan lingkungannnya, dengan dimotivasi pembimbing. Personal higiene dipantau setiap hari kecuali: cek kebersihan kuku satu minggu sekali, cek kebersihan rambut dua minggu sekali. Kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Ponpes oleh petugas kebersihan dan santri. Pemenuhan gizi seimbang para santri diperoleh dari menu yang disiapkan oleh ponpes, kebutuhan buah diperoleh dengan membeli di kantin ponpes.    Kata kunci: kebijakan, pesantren sehat, pondok pesantren  Abstract      The health status of students needs to be improved with personal hygiene education, and supported by the Islamic Boarding School policy which plays a role in realizing a Healthy Islamic Boarding School. This type of research is qualitative inductive with descriptive methods. The research sample was  all officers and related stakeholders in the Ammanatul Ummah Islamic Boarding School Surabaya. The variables observed were: Islamic Boarding School policy, human resources, availability of funds, health facilities, personal hygiene education activities, activities in maintaining the cleanliness of the boarding school environment, activities in consuming a balanced nutrition menu. Collecting data through in-depth interviews based on observed variables, analyzed thematically, information from secondary data is integrated with information from interviews / discussions. Result of research: Ponpes policy refers to Minister of Health Regulation No. 1, 2013. Human resources come from the health team and alumni. Funds come from foundations. Theayailable health facilities are School health and Tangguh Pesantren Post are in good condition. The level of knowledge of the students, the students understand the importance of a healthy Islamic boarding school either with health or religious motivation. The awareness of the students to apply personal hygiene, by paying attention to the cleanliness of their body, clothes and environment, motivated by their supervisor. Personal hygiene is monitored every day except: checking nail hygiene once a week, checking hair hygiene every two weeks. Maintaining cleanlinness activities in the anvironment of islamic Boarding School is done by cleaning officers and students. The fulfillment of balanced nutrition of the students is obtained from the menu prepared by the boarding school while the need for fruit is obtained by buying at the boarding school canteen.   Keywords: policy, healthy islamic boarding school, islamic boarding school
Usulan Rekomendasi Optimalisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Covid-19 di Masyarakat (Studi di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur) Satriya Wijaya; Akas Yekti Pulih Asih; Maya Purnia Sari; Aliya Zahro Fuadah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 2 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i2.342

Abstract

AbstrakCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Penyebab masih tingginya angka kasus positif covid-19 di dalam negeri karena penularan yang masih aktif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan rekomendasi optimalisasi pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19 di masyarakat pada wilayah kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bersifat kualitatif induktif dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah semua petugas pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19 terkait serta stakeholder Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Data didapatkan melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil analisis data menunjukkan Rencana Operasional Strategi Komunikasi Pesan Kunci Covid-19 Dinkes Tingkat Provinsi Jawa Timur sudah baik, perlu dilakukan secara berkelanjutan, persiapan dalam mengakomodir rencana atau langkah-langkah ke depan dalam upaya optimalisasi pencegahan dan Pengendalian Penyakit Covid-19. Saran untuk Dinkes Provinsi Jawa Timur perlu menambahkan materi sosialisasi terkait urgensi dan pentingnya pelaksanaan PPKM, mengadakan perekrutan tenaga kesehatan, penambahan tenaga kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit lapangan dan melaksanakan kegiatan media promosi kesehatan. Kata kunci  : optimalisasi, pencegahan, pengendalian, covid-19  Abstract Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a new type of disease that has not been previously identified. The reason for the high number of positive cases of Covid-19 in the country is because the transmission is still active. This study aims to provide recommendations for optimizing the prevention and control of Covid-19 disease in the community in the working area of the East Java Provincial Health Office. This research is inductive qualitative with descriptive method. The sample in this study were all related Covid-19 disease prevention and control officers and stakeholders from the East Java Provincial Health Office. Data obtained through data collection techniques Observation, interviews and document studies. The results of data analysis show that the Operational Plan for the Covid-19 Key Message Communication Strategy of the East Java Provincial Health Office is good, it needs to be carried out continuously, preparations to accommodate plans or future steps in an effort to optimize the prevention and control of Covid-19. Suggestions for the East Java Provincial Health Office need to add socialization materials related to the urgency and importance of implementing PPKM, recruiting health workers, adding health workers placed in field hospitals and carrying out health promotion media activities. Keywords : optimization, prevention, control, covid-19
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BERDASARKAN ANGGOTA KEPESERTAAN BPJS (STUDI DI PUSKESMAS WIYUNG, KOTA SURABAYA TAHUN 2017) Satriya Wijaya
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 2 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.144 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i2.108

Abstract

Abstrak Pelaksanaan JKN di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, dari sisi pemberi layanan kesehatan, pengelola jaminan kesehatan, masyarakat sebagai pengguna, serta pemerintah sebagai regulator program. Berbagai studi telah dilakukan untuk menelaah dampak JKN pada pelayanan kesehatan di Indonesia, namun pemanfaatan hasil studi tersebut untuk menyempurnakan kebijakan masih terbatas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yang menggunakan metode deskriptif kualitatif serta penelaahan dokumen. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini adalah seluruh stakeholder kunci yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wiyung yang terkait erat dengan pelaksanaan JKN. Analisa dan pengumpulan data dilakukan untuk memvalidasi: informasi dari institusi responden, indepth interview dengan stake holder kebijakan dan pelaksana program, kemudian cek silang oleh enumerator lapangan ke beberapa responden untuk temuan yang memerlukan, dan refleksi tim dalam bentuk pertemuan validasi data. Informasi yang diperoleh dari hasil indepth interview stake holder kebijakan dan pelaksana program, informasi cek silang dari enumerator lapangan maupun data sekunder akan diintegrasikan dengan informasi kualitatif yang terkumpul. Hasil analisis menunjukkan tidak semua pengunjung Puskesmas Wiyung telah menjadi peserta BPJS. Sistem administrasi dianggap rumit untuk dipahami dengan mudah oleh masyarakat.  Perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang kepesertaan BPJS dan penguatan koordinasi dengan pihak BPJS apabila ada masalah anggota kepesertaan pasien BPJS.   Kata kunci: implementasi JKN, program JKN, kepesertaan BPJS Abstract   Implementation of National Health Insurance (JKN) in Indonesia faces various challenges, from the side of health care providers, health insurance managers, the community as users, and the government as the program regulator. Various studies have been conducted to examine the impact of JKN on health services in Indonesia, but the use of the results of these studies to improve policies is still limited. This type of research is explorative descriptive research, which uses qualitative descriptive methods and document review. The study design was cross-sectional with a retrospective approach. The sample of this study is all key stakeholders in the Wiyung Health Center working area which are closely related to JKN implementation. Analysis and data collection were carried out to validate: information from the respondent's institution, in-depth interviews with policy stakeholders and program implementers, then cross-check by field enumerators to several respondents for findings that needed, and team reflection in the form of data validation meetings. Information obtained from the results of an in-depth interview of policy stakeholders and program implementers, cross check information from field enumerators and secondary data will be integrated with qualitative information collected. The results of the analysis showed that not all visitors to the Wiyung Health Center had become BPJS participants. The administrative system is considered complicated to be easily understood by the community. Need to disseminate information to the public about BPJS membership and strengthening coordination with BPJS if there are problems with membership of BPJS patients.  Keywords: implementation of JKN, JKN program, BPJS membership