Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengembangkan mangga alpukat atau disebut Mangga gadung (klonal 21) hasil persilangan antara mangga varietas gadung dengan varietas arumanis. Mangga klonal 21 banyak tumbuh di Kecamatan Rembang. Kandungan kimia buah mangga adalah air dan karbohidrat protein, lemak, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin C, mineral, tanin, zat warna. Mangga mempunyai  sifat  yang  mudah  rusak  dan masa simpan yang singkat, oleh sebab itu  perlu  dilakukan  suatu  alternatif  untuk dibuat suatu inovasi olahan pangan yang bermanfaat. Abon mangga klonal 21 merupakan inovasi produk olahan makanan dari mangga klonal 21 yang di “gongso” menurut istilah Jawa, yang berarti dimasak hingga dalam keadaan setengah kering. Tujuan dari pelatihan adalah untuk mengolah buah mangga klonal 21 menjadi abon pada saat panen raya, dengan memiliki cita rasa yang khas. Manfaat dari pelatihan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa abon mangga memiliki nilai ekonomis yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan dan dapat menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Pasuruan. Teknik pengolahan meliputi pengupasan buah, parut buah, rendam dengan air garam, tiriskan, kemudian di masak atau gongso. Hasil dari pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok wanita tani tentang cara mengolah mangga klonal 21 menjadi abon dan mengemas abon mangga dengan baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024