Limbah kelapa muda berpotensi memiliki nilai ekonomi tinggi jika diolah dengan teknologi dan kreativitas yang tepat. Kawasan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) merupakan salah satu pusat kegiatan warga Bandung Timur, baik untuk kegiatan olahraga maupun wisata kuliner. Namun, kegiatan ini juga menghasilkan limbah kelapa muda dalam jumlah yang cukup besar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan pedagang muda es kelapa dengan keterampilan pengelolaan limbah, yang sejalan dengan prinsip pengelolaan limbah berkelanjutan. Metode pengabdian ini menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu pendekatan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang suatu komunitas dengan partisipasi aktif dari anggotanya. Pemanfaatan data penginderaan jauh dan survei lapangan digunakan untuk mengambil data lapangan. Melalui program ini, para peserta, khususnya pedagang muda es kelapa, belajar bagaimana memanfaatkan limbah kelapa untuk diubah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pendapatan mereka dapat meningkat melalui penjualan produk tambahan yang dihasilkan dari limbah tersebut. Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk mendorong kesadaran dan peran serta aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama dengan mengurangi jumlah sampah organik yang menumpuk di kawasan GBLA Bandung. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pedagang di kawasan GBLA dalam memanfaatkan limbah kelapa yang memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Pedagang tidak hanya mampu mengolah limbah kelapa muda menjadi produk bernilai seperti cocopeat dan cocofiber, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi sampah organik di sekitar kawasan GBLA. Dengan demikian, hasil dari kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pedagang, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif
Copyrights © 2024