KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan
Vol. 3 No. 4 (2023)

STRATEGI LOKAL KONSERVASI LINGKUNGAN GLOBAL : STUDI KASUS TENTANG PERILAKU BERCOCOK TANAM PADA MASYARAKAT ADAT BOTI DI TIMOR BARAT

MANAO, ASWAT HARNEVER IMANUEL (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Jan 2024

Abstract

The results of research explain that the behavior of farming done by Boti adat community of adherents of Uis Neno ma Uis pah beliefs conducted since the preparation of shifting cultivation, clearing, planting and abstinence (kaE) locations, weeding, harvesting and storage are environmental conservation behaviors. This is because when the planting takes place then abstinence is applied. In the time duration the plants and plants are given the opportunity to flower and fruit until maturity to harvest. All carried out on the basis of the teachings of the Uis Neno ma Uis pah belief that has inherited the  Boti adat community. In addition, Uis neno ma Uis's beliefs shed neatly to place certain places where prayers or ceremonies such as forests, hills and mountains. All creatures that live in place live naturally. If not obeyed, than calamities, disasters and others will befall them and  natural surroundings. It is fundamental that guides Boti adat peoples in farming to follow the message and practice of the ancestors. In the behavior of cultivation, Boti adat peoples still practice slash-burning, shifting cultivation, intercropping cultivation system, planting alley, terracing with harvest is still limited to meet the needs and storage for a certain time. The behavior of farming is the local strategy of environmental conservation implemented by Boti adat community. ABSTRAKHasil penelitian menjelaskan bahwa  perilaku bercocok tanam yang dilakukan oleh masyarakat adat Boti penganut aliran kepercayaan Uis Neno ma Uis pah  yang dilakukan sejak persiapan lokasi perladangan, pembersihan, penanaman dan pantangan (kaE), penyiangan, panen dan penyimpanan  adalah perilaku konservasi lingkungan. Hal ini disebabkan karena ketika penanaman berlangsung maka pantangan diberlakukan. Dalam durasi waktu tersebut tumbuhan dan tanaman diberi kesempatan untuk berbunga dan berbuah sampai kematangan untuk dituai. Semua dilaksanakan atas dasar ajaran aliran kepercayaan Uis Neno ma Uis pah yang telah mewarisi masyarakat adat Boti.Selain itu, aliran kepercayaan Uis neno ma Uis pah mensakralkan tempat tempat tertentu yang menjadi tempat doa atau upacara  seperti hutan, bukit dan gunung.  Segala makhluk yang hidup ditempat tersebut hidup secara alamiah.jika tidak dipatuhi, makamusibah,bencan,danlainlain akan melanda merka dan alam sekitar. Hal mendasar tersebut yang menuntun masyarakat adat Boti dalam bercocok tanam mengikuti pesan dan praktek yang sampaikan leluhur. Dalam perilaku bercocok tanam, masyarakat adat Boti masih mempraktekan tebas-bakar, ladang berpindah, menerapkan sistem tanam tumpangsari, tanam lorong, terasering dengan hasil panen masih sebatas memenuhi kebutuhan dan penyimpanan untuk saat tertentu.Perilaku bercocok tanam tersebut adalah strategi lokal konservasi lingkungan yang dilaksanakan masyarakat adat Boti.

Copyrights © 2023