Rasisme tanpa disadari sering terjadi di Indonesia karena Indonesia memiliki keberagaman etnis dan agama. Ragam etnis dan agama dalam pernikahan juga digambarkan pada film Bidadari Mencari Sayap yang mengisahkan pasangan suami istri menikah dari etnis dan agama yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interpretasi khalayak terkait rasisme beda etnis pada film Bidadari Mencari Sayap. Konsep decoding dan encoding Stuart Hall digunakan untuk melihat text media yang diinterpretasi oleh khalayak. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis resepsi dengan paradigma kontruktivis. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Terdapat delapan informan yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah dikelompokan berdasarkan etnis dan latar belakang budaya berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan rasisme beda etnis memiliki arti yang berbeda. Temuan menghasilkan dominasi posisi hegemoni dominan oleh pihak perempuan, posisi negosiasi tidak ada dan juga dominasi posisi oposisi oleh pihak laki-laki. Penelitian ini menyoroti bahwa perbedaan etnis dan agama tidak menjadi masalah bagi sebagian khalayak, dimana akulturasi budaya yang ada di Indonesia menyebabkan toleransi keberagaman dapat diterima di masyarakat, selama tidak adanya pergeseran pada keyakinan masing-masing.
Copyrights © 2024