Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kesulitan yang muncul saat menerapkan mata kuliah Studi Mandiri dan Fiqh di Model Medan Man 2. Pembelajaran mandiri, sebuah pendekatan inovatif untuk pendidikan, memberikan guru dan siswa kebebasan untuk memilih gaya belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, ada beberapa tantangan dalam menerapkan pembelajaran mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mempelajari berbagai masalah yang dihadapi guru Fiqih saat menerapkan Program Mandiri. Permasalahan tersebut termasuk masalah mengemas dan menyampaikan materi pelajaran serta berbagai perubahan perilaku yang dialami siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru harus cukup siap untuk menyiapkan praktik pembelajaran yang sesuai dengan visi sistem baru saat menerapkan Kurikulum Mandiri. Selain itu, perlu ada kerja sama dari semua pemangku kepentingan, termasuk kepala sekolah, siswa, orang tua, guru, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan pemahaman yang jelas mengenai tantangan yang ada, kami yakin bahwa penerapan pengajaran Merdeka di pendidikan formal akan menjadi langkah penting dan perlu dalam pengembangan pengajaran di MAN 2 Model Medan.
Copyrights © 2024