Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim kemarau, hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar, kerugian ekonomi, dan masalah sosial . Berbagai upaya preventif dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kebakaran lahan, diantaranya pengendalian melalui RTRW. Salah satu daerah yang setiap tahun memiliki sebaran hot spot adalah Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk kaitan antara pola ruang dengan sebaran hot spot dan pola sebaran hot spot di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode overlay dan Average Nearest Neighbor. Tiga daerah yang memiliki jumlah hot spot tertinggi di Provinsi Sumatera Barat adalah Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pasaman Barat. Di Kabupaten Pasaman Barat mayoritas hot spot berada pada pola ruang hutan produksi, di Kabupaten Dharmasraya mayoritas berada pada pola ruang kawasan perkebunan dan di Kabupaten Pesisir Selatan mayoritas berada pada hutan produksi dan perkebunan. Hot spot di Provinsi Sumatera Barat memiliki pola penyebaran berkelompok.
Copyrights © 2024