Latar Belakang: Pola makan masyarakat kota yang lebih banyak mengonsumsi makanan impor dan olahan, perilaku sedentary, pola kehidupan perkotaan seperti pemukiman kumuh dan kualitas lingkungan yang rendah, serta meningkatnya polusi, berkontribusi terhadap gangguan kesehatan pada masyarakat perkotaan, termasuk penyakit tidak menular (PTM). Upaya preventif mengacu pada tindakan mencegah terjadinya penyakit antara lain melalui deteksi dini dan edukasi kesehatan. Salah satu target masyarakat yang dapat dijangkau adalah melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh gereja. Tujuan: Melakukan upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui tindakan preventif yakni deteksi dini dengan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, pemeriksaan glukosa, kolesterol dan asam urat) dan edukasi kesehatan. Metode: Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan, dan edukasi kesehatan diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan. Hasil: Pemeriksaan kesehatan terhadap total 70 orang peserta menunjukkan bahwa peserta paling banyak adalah laki-laki (54,3%), kategori usia terbanyak adalah lanjut usia (41,1%) dan risiko masalah kesehatan yang didapatkan adalah 35,7% peserta mengalami peningkatan tekanan darah; 51,4% mengalami peningkatan berat badan dan 11,4 % peserta memiliki berat badan kurang dari ideal, 2,9% memiliki kadar gula darah rendah dan 4,3% kadar gula darah meningkat, 27,1% kadar kolesterol meningkat dan 8,6% kadar asam urat meningkat. Tiga diagnosis medis terbanyak adalah dispepsia (18,6%), hipertensi (14,3%) dan hiperkolesterolemia (11,4%) Diskusi: Tantangan masalah kesehatan di masyarakat perkotaan membutuhkan penanganan preventif bersifat multisektoral dan berkelanjutan mengingat pola makan dan aktivitas fisik dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kesimpulan: Peserta jemaat Gereja IHOP memiliki risiko masalah kesehatan yang membutuhkan pemantauan dan penanganan secara berkelanjutan.
Copyrights © 2023