ABSTRAK Saat ini masih banyak permasalahan di Indonesia yang berkaitan dengan krisis karakter seperti tingginya tingkat korupsi di Indonesia, pelanggaran hukum, krisis identitas bangsa, dan menurunnya moralitas. Hal tersebut terjadi salah satunya akibat rendahnya nilai-nilai tanggung jawab. Saat ini sistem pembelajaran di perguruan tinggi hanya berorientasi pada hard-skill, sedangkan yang berorientasi pada karakter belum banyak diterapkan. Maka dari itu Nadiem Anwar Makarim selaku MENDIKBUD RI telah membuat terobosan baru yakni program kampus mengajar. Mahasiswa yang mengikuti program ini diarahkan menjadi seseorang yang taat aturan dan memiliki komitmen terhadap tugas-tugas yang mereka emban selama pelaksanaan berlangsung. Pendekatan deskriptif dilaksanakan terhadap Mahasiswa FPIPS UPI sebagai salah satu fakultas yang mahasiswanya banyak berpartisipasi melaksanakan kampus mengajar. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kampus mengajar memberikan dampak kepada mahasiswa khususnya dalam pembentukan karakter tanggung jawab diantaranya : (1) kemampuan menyelesaikan tugas sesuai instruksi, (2) mengatur waktu dengan baik, (3) mampu membina kedisiplinan atau ketertiban, (4) mampu berkomunikasi dengan baik, (5) mampu bekerja sama dengan baik, (6) mampu menerima konsekuensi dari pilihan yang diambil saat melakukan kesalahan, (7) mampu menghindari kecurangan. Adapun hambatan dalam pelaksanaan program ini diantaranya : (1) keadaan atau karakter mahasiswa yang berbeda-beda, (2) program studi yang belum sepenuhnya memahami kebijakan yang ada dalam program kampus mengajar. (3) kurangnya partisipasi dari beberapa pihak sekolah dan masyarakat, (4) kurangnya mendapat apresiasi dari pihak perguruan tinggi. Namun beberapa pihak mampu menyelesaikan hambatan tersebut dengan berbagai upaya dan dukungan yang ada. Kata kunci : kampus mengajar, karakter mahasiswa, sikap tanggung jawab
Copyrights © 2023