Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama
Vol 7, No 2 (2024): J.VoW Vol 7. No. 2 (2024)

PANDANGAN PAULUS TENTANG PERCERAIAN MENURUT 1 KORINTUS 7:10-16 DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KONTEMPORER

Situmorang, Sitor Mulawari (Unknown)
Hermanto, Yanto Paulus (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Jun 2024

Abstract

ABSTRACTIn this modern era, many families, including Christian families, face pressure in living their domestic life. Pressures such as stress, incompatibility, economics, emotional burdens and even mental health reasons are often the cause of divorce. Meanwhile, according to Paul's view, a marriage should not end in divorce, especially for those who are married as a couple of believers. For what God has joined together, no man should separate. How to bridge these two things, between obedience to God's word and the mental health needs of the congregation. Is divorce a final alternative or is there a relevant solution from Paul's view? The aim of this research is to assist pastors in helping their congregation who are going through a divorce because they have been hurt or because their mental health has been disturbed. In this research the author used descriptive qualitative methods. The discussion in this study covers the background of Paul and the city of Corinth as well as the Corinthian church, then explains Paul's views on divorce according to 1 Cor. 7:10-16 and its relevance in the contemporary context.Keywords: Paul, Divorce, Marriage, Corinth, ContemporaryABSTRAKDalam era modern ini, banyak keluarga termasuk keluarga Kristen menghadapi tekanan dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Tekanan seperti stress, ketidakcocokan, ekonomi, beban emosianal bahkan alasan kesehatan mental seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian. Sedangkan menurut pandangan Paulus suatu pernikahan seharusnya tidak diakhiri oleh perceraian terlebih bagi mereka yang menikah sebagai pasangan yang seiman. Karena apa yang dipersatukan oleh Allah tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Bagaimana menjembati kedua hal ini, antara ketaatan kepada firman Tuhan dengan kebutuhan kesehatan mental jemaat. Apakah perceraian menjadi alternatif akhir atau ada solusi yang relevan dari pandangan Paulus. Adapun tujuan penelitian ini untuk membantu para pendeta dalam menolong jemaatnya yang akan bercerai akibat sudah tersakiti atau karena kesehatan mentalnya yang terganggu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pembahasan dalam penelitian ini mencakup latar belakang Paulus dan kota Korintus serta jemaat Korintus, kemudian menjelaskan pandangan Paulus tentang perceraian menurut 1 Kor. 7:10-16 dan relevansinya dalam konteks kontemporer.Kata Kunci: Paulus, Perceraian, Pernikahan, Korintus, Kontemporer

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

jvow

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Voice Of Wesley, terbit Sejak tahun 2017, Mulai Volume 1 Nomer 1 Tahun 2017 Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun dibulan Mei dan November. Jurnal Voice of Wesley bertujuan untuk kemajuan dan kreatifitas karya tulis ilmiah melalui media penelitian dan pemikiran ...