Perkembangan tanaman berkhasiat obat saat ini sudah sangat maju sehingga penemuan obat dan teknologi baru yang maju menjadi solusi alternatif dalam pengembangan industri farmasi. Pekarangan yang sebagian besar tidak dimanfaatkan dengan baik, memiliki banyak keuntungan terutama dalam hal peningkatan pendapatan keluarga, misalnya digunakan sebagai rumah tinggal dan apotik, oleh karena itu perlu dikembangkan secara intensif. Sebuah teknologi sederhana yang harus diadopsi untuk membawa manfaat luas bagi masyarakat, tidak hanya dalam proses swasembada pangan, tetapi juga swasembada kesehatan melalui pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA identik dengan jamu, dimana bahan baku pembuatan jamu yang mendominasi rasa pahit, tidak memiliki nilai estetika dan jarang digunakan. Hal ini menyebabkan sulitnya mengembangkan nilai tanaman obat keluarga. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami latar belakang masyarakat dengan memahami latar belakang TOGA, menanam tanaman TOGA dan memanfaatkannya untuk merevitalisasi program TOGAkhususnya di desa bontokassi. Kegiatan bakti sosial ini kemudian dilakukan dengan kegiatan penyuluhan manfaat jamu, penanaman tanaman TOGA yang benar dan benar, serta penanaman beberapa tanaman obat keluarga di halaman kantor pos desa TOGA. Dari kegiatan amal tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat fasilitas TOGA dan kegunaan berbagai fasilitas TOGAserta keterbatasan penggunaan lahan milik warga belumlah lengkap.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023