Krisis energi global dalam tiga dekade terakhir telah menjadi perhatian utama, dengan sektor bangunan menggunakan lebih dari 40% konsumsi energi dunia. Penggunaan energi yang masif berkontribusi kepada krisis energi dan peningkatan polusi udara, yang menyebabkan pemanasan global. Desain pasif dalam arsitektur menjadi strategi penting untuk mengatasi permasalahan ini, dengan mengoptimalkan kondisi suhu udara di dalam dan luar bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen desain pasif pada bangunan etnis Arab di Kampung Arab Jalan Malik Ibrahim Gresik dan kinerja terhadap lingkungan termal. Menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif yang melibatkan pengamatan visual dan pengukuran suhu serta kelembapan udara. Hasil menunjukkan adanya hubungan antara kinerja suhu dan kelembapan udara dengan enam parameter desain pasif. Keberhasilan kinerja suhu yang optimal mencakup penurunan suhu udara serta adanya perbedaan suhu puncak yang signifikan (timelag). Namun, kelembapan udara rata-rata masih melebihi batas sehat (40%-60%), dan suhu udara dalam bangunan hampir sepanjang hari berada di atas batas nyaman (23,7°C - 28,7°C). Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan desain pasif, dapat ditemukan solusi untuk meningkatkan kenyamanan termal pada hunian di Kampung Arab Gresik.
Copyrights © 2024