Latar Belakang: Menjelang Pilpres 2024, praktik nepotisme yang dilakukan keluarga Jokowi semakin terang-terangan. Isu tersebut menjadi penting untuk dikaji karena mendapat banyak perhatian publik dan media massa, salah satunya Majalah Tempo. Tempo telah menyoroti isu tersebut sebagai laporan utama dengan sampul majalah yang multitafsir. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menjelaskan representasi makna denotasi dan makna konotasi pada tanda visual sampul majalah serta memahami mitos dan ideologi yang dikonstruksikan Tempo dalam ilustrasi kartun politik sampul majalahnya. Metode: Tanda visual tersebut dianalisis menggunakan metode analisis isi kajian semiotika Roland Barthes dengan pendekatan penelitian kualitatif paradigma konstruktivis. Subjek yang dianalisis adalah empat dari lima belas sampul majalah Tempo periode menjelang Pemilihan Presiden 2024 dengan praktik nepotisme Jkeluarga Jokowi sebagai objeknya. Hasil: Ditemukan bahwa praktik nepotisme keluarga Jokowi dilakukan dengan menggunakan sumber daya internal – external melalui bantuan pejabat di tatanan vertikal – lateral dengan cara-cara yang tidak sah atau illegitimate. Bentuk praktik nepotisme tersebut terdiri atas penyalahgunaan kekuasaan pejabat publik dan penyalahgunaan instrumen negara yang telah menyebabkan pelanggaran dalam Pemilu 2024. Tempo menilai bahwa praktik nepotisme tersebut telah merusak demokrasi, sehingga sampul majalah ini menjadi bentuk kritik dalam upayanya menentang ideologi dominan yang telah menyimpang dari demokrasi.
Copyrights © 2023