Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh setiap siswa di rumahnya membuat pembelajaran virtual synchronous menjadinya sulit dilakukan secara penuh. Sehingga kemungkinan yang terjadi adalah siswa mengikuti pembelajaran asynchronous yang terdiri dari pembelajaran mandiri dan kolaboratif. Dengan demikian diperlukan kemampuan siswa untuk mau belajar sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan belajarnya. Sikap tersebut disebut kemandirian belajar. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memunculkan kesadaran pada diri siswa mengenai pentingnya memiliki sikap kemandirian belajar. Bentuk kegiatan ini adalah perencanaan dan penyuluhan. Perencanaan kegiatan meliputi pembuatan buku saku kemandirian belajar dan uji kelayakan buku. Penyuluhan diikuti oleh 43 orang yang terdiri dari siswa dan guru SMPN 259 Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan, siswa masih belum memiliki sikap percaya diri, inisiatif, dan motivasi yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa, masih banyak siswa yang belum mandiri dalam belajar. Dengan demikian, perlu adanya intervensi dari keluarga dan sekolah untuk menumbuhkan kemandirian belajar pada diri siswa.The Covid-19 pandemic in Indonesia has forced the government to implement a distance learning policy. However, the limited facilities and infrastructure owned by each student at home make virtual synchronous learning challenging. So that the possibility that occurs is that students take part in asynchronous learning, which consists of independent and collaborative learning. Thus, it requires the ability of students to want to learn on their own and be responsible for their learning choices, called self-directed learning. The purpose of implementing this community service activity is to raise awareness in students about the importance of having self-directed learning. The form of this activity is planning and counseling. Planning activities include making a pocketbook about self-directed learning and a book feasibility test. The counseling was attended by 43 people consisting of students and teachers of JHS 259 Jakarta. This activity was carried out in October 2021. Based on observations during the activity, students still did not have the attitude of self-confidence, initiative, and high motivation. Based on the results of interviews conducted with students, many students are still not independent in learning. Thus, there is a need for intervention from families and schools to foster self-directed learning in students.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023