Kurkumin merupakan senyawa kurkuminoid terdiri dari demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan kurkumin yang merupakan hasil isolasi dari rimpang tanaman kunyit (Curcuma Longa Linn). Kurkumin telah terbukti memiliki aktivitas farmakologis, seperti antiinflamasi, antioksidan, antivirus, antimalaria, antiparasit, dan antimikroba dibidang pengobatan. Data kelarutan merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan dalam proses isolasi, ekstraksi, rekristalisasi dan praformulasi suatu obat di bidang industri, akan tetapi kurkumin belum memiliki data kelarutan yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan kurkumin dalam pelarut asetonitril, air, kloroform, metanol, etanol, etil asetat, n-heksana, dan aseton menggunakan metode shake-flask saturation. Konsentrasi kurkumin yang terlarut dalam masing-masing pelarut ditentukan secara spektrofotometri dan gravimetri. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada kelarutan kurkumin dalam pelarut etil asetat sebesar 16,69 mg/mL; pada etanol 7,856 mg/mL; pada asetronitril 7,421 mg/mL; pada aseton 7,395 mg/mL; pada methanol 5,568 mg/mL; pada kloroform 3,544 mg/mL; pada air 0,165 mg/mL; dan pada n-heksana 0,101 mg/mL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelarutan kurkumin tertinggi dalam asetonitril dan terendah dalam pelarut n-heksana.Kata Kunci: Kurkumin, kelarutan, spekrtofotometri, gravimetri
Copyrights © 2023