Reresusitasi jantung paru bergantung pada seberapa cepat penilaian dilakukan. Penolong yang berpengalaman dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa meningkatkan kemungkinan korban bertahan hidup. Tidak hanya petugas pelayanan kesehatan saja, tetapi orang awam, termasuk didalamnya remaja diharapkan untuk dilatih dalam bantuan hidup dasar (BLS) sebagai merupakan manuver sederhana namun sangat efektif untuk menghadapi situasi serangan jantung setiap saat. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dalam Bantuan Hidup Dasar pada remaja di Desa Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 35 orang dan mahasiswa keperawatan dan non keperwatan Universitas Kusuma Husada Surakarta serta Mahasiswa Instituto Ciencias De Saude Timor Leste yang berjumlah 236 orang. Hasil dari kegiatan tersebut adalah peningkatan status kesehatan masyarakat dan kemandirian masyarakat dengan tolak ukur kesiapan pengetahuan dan keterampilan memberikan bantuan hidup dasar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan bantuan hidup dasar meningkat hingga 100% dan keterampilan remaja dapat mempraktikan bantuan hidup dasar secara mandiri.
Copyrights © 2024